Pengaruh Penggunaan Media Animasi dalam Pembelajaran IPA Materi Konsep Gerak terhadap Aktivitas Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa di SMP
Abstract
Ilmu pengetahuan alam (IPA ) adalah sekelompok ilmu yang mempelajari alam semesta dan isinya yang terjadi di alam sekitar dengan berlandaskan serangkaian proses ilmiah. Pembelajaran IPA di sekolah tidak hanya ditekankan untuk memahami konsep sains semata, melainkan diarahkan pada efek iringan pembelajaran yaitu aktivitas belajar dan kemampuan berpikir kritis. Aktivitas belajar memegang peranan penting dalam pembelajaran. Selain aktivitas belajar kemmapuan yang sangat dibutuhkan pada abad 21 adalah kemampuan berpikir kritis. Seorang pemikir kritis mampu melihat dan memecahkan permasalahan yang ia temukan. Namun dalam praktek di lapangan, guru kurang memfasilitasi siswa dalam melatihkan kemampuan berpikir kritis. Pembelajaran yang dilakukan cenderung hanya memberikan informasi satu sumber yaitu guru, sehingga pembelajaran akan menjadi pasif dan membosankan. Hal ini dapat mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA. Media animasi (video) merupakan salah satu media pengajaran yang dapat digunakan untuk mempelajari materi pelajaran dan melatihkan kemampuan berpikir kritis serta aktivitas belajar siswa. selain itu, guru dapat mengelola pembelajaran dengan mudah, menarik, dan lebih baik dari pembelajaran sebelumnya, karena di dalam media animasi dilengkapi dengan audio, visual, trasnsisi, kata, kalimat, dan animasi yang menarik, sehingga dengan menggunakan media animasi dalam pembelajaran. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk (1) mengkaji pengaruh penggunaan media animasi dalam pembelajaran IPA materi konsep gerak terhadap aktivitas belajar siswa di SMP, dan untuk (2) mengkaji pengaruh media animasi dalam pembelajaran IPA materi konsep gerak terhadap kemampuan berpikir kritis siswa di SMP.
Jenis penelitian yang digunakan yaitu eksperimen dengan pendekatan kuantitatif dan desain yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan rancangan nonequivalent control group design. Tempat penelitian yaitu di MTs Negeri 04 Banyuwangi pada semester genap tahun ajaran 2021/2022. Penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Teknik dan instrumen pengumpulan data utama yang digunakan, yaitu observasi (non tes) dan tes. Sementara teknik dan instrumen data pendukung yang digunakan, yaitu wawancara dan dokumentasi. Teknik untuk mengananlisis data menggunakan uji independent sample t-test dengan bantuan SPSS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas belajar dan kemampuan berpikir kritis yang diperoleh siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki perbedaan. Data hasil aktivitas belajar siswa terlihat persentase rata-rata aktivitas belajar pada kelas eksperimen sebesar 68,63%, sedangkan pada kelas kontrol memperoleh persentase rata-rata aktivitas belajar sebesar 66,12%. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan persentase rata-rata dari masing-masing indikator aktivitas belajar, maka dapat dinyatakan bahwa terdapat perbedaan persentase rata-rata aktivitas belajar siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Adapun hasil analisis kemampuan berpikir kritis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai pre-test dan post-test kemampuan berpikir kritis antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kemudian uji normalitas, yang menunjukkan bahwa kedua sampel telah terdistribusi normal karena nilai Sig (2-tailed) sebesar 0,052 > 0,05. Kemudian data tersebut dilakukan uji T yaitu uji Independent Sample T-Test yang menunjukkan bahwa pada tabel Equal variances assumed nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya bahwa ada pengaruh yang signifikan dari hasil pemberian perlakuan. Berdasarkan analisis data yang diperoleh maka kesimpulan dari penelitian ini adalah pembelajaran menggunakan media animasi berpengaruh signifikan terhadap aktivitas belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa, serta media animasi mampu meningkatkan aktivitas belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa dalam kategori tinggi.