• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Public Health
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Public Health
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Hubungan Penilaian Rumah Sehat dan Kepadatan Jentik Nyamuk Aedes sp. dengan Penyakit Chikungunya (Studi di Dusun Garit Desa Alasmalang Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi)

    Thumbnail
    View/Open
    DEA YOLANDA TAMANIA_172110101062_REPOSITORY.pdf (1.873Mb)
    Date
    2022-04-15
    Author
    TAMANIA, Dea Yolanda
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Penyakit chikungunya dapat menyebabkan penyakit akut, sub akut, dan kronis. Pengobatan antivirus untuk penyakit chikungunya hingga saat ini masih belum tersedia. Pengobatan yang dilakukan hanya bersifat simptomatis dan supportif, yang mana pengobatan tersebut dimaksudkan untuk menghilangkan rasa sakit dengan diberikannya obat-obatan seperti antipiretik, anti inflamasi dan beberapa gerakan ringan yang direkomendasikan untuk memulihkan persendian yang kaku yang disebabkan oleh proses perkembangbiakan virus chikungunya dalam darah penderita. Kasus penyakit chikungunya pada tahun 2020 ditemukan dibeberapa wilayah di Jawa Timur, termasuk di Kabupaten Banyuwangi. Kasus penyakit chikungunya di Kabupaten Banyuwangi dilaporkan pertama kali pada tahun 2014 dengan 50 kasus tepatnya di kelurahan Klatak tanpa adanya kasus kematian. Pada Mei hingga Juni 2020 kasus penyakit chikungunya telah dilaporkan muncul kembali dan menyerang masyarakat di Kabupaten Banyuwangi. Dari 24 Kecamatan dan 45 wilayah kerja Puskesmas yang ada di Banyuwangi, Dusun Garit Desa Alasmalang Kecamatan Singojuruh menjadi satu-satunya daerah yang ditemukan kasus penyakit chikungunya sebanyak 25 kasus pada tahun 2020. Upaya pencegahan terhadap siklus hidup chikungunya, seperti pemberantasan nyamuk melalui faktor lingkungan dapat mempengaruhi perkembangbiakan nyamuk Aedes sp. dan menekan terjadinya penyakit chikungunya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis terkait ada tidaknya hubungan antara penilaian rumah sehat dan kepadatan jentik nyamuk Aedes sp. dengan penyakit chikungunya di Dusun Garit Kabupaten Banyuwangi. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan rancangan penelitian kuantitatif dengan metode analisis data sekunder. Analisis data sekunder merupakan analisis data yang dilakukan terhadap data yang sudah ada tanpa melakukan wawancara, observasi, survei dan lainnya. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang didapatkan dari Puskesmas Singojuruh terkait penilaian rumah sehat dan penyelidikan epidemiologi (PE). Proses pengambilan data di Puskesmas Singojuruh sudah mendapatkan ijin dari Dinas Kesehatan Banyuwangi. Hasil penelitian dapat memberikan manfaat sebagai informasi terkait hubungan penilaian rumah sehat dan kepadatan jentik nyamuk Aedes sp. dengan penyakit chikungunya sehingga masyarakat memiliki upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari dari gigitan nyamuk dan penyakit chikungunya. Populasi kasus dalam penelitian ini yaitu semua penderita penyakit Chikungunya yang tinggal di Dusun Garit Kabupaten Banyuwangi sebanyak 25 kasus sedangkan populasi kasus dalam penelitian ini yaitu semua rumah yang tinggal berdekatan dengan penderita Chikungunya yang tinggal di Dusun Garit Kabupaten Banyuwangi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan analisis data sekunder yang telah dilakukan oleh peneliti terkait penilaian rumah sehat memperoleh hasil bahwa tidak ada hubungan yang bermakna pada variabel langit-langit (ρ=0,317), jendela kamar tidur (ρ=1,000), ventilasi (ρ=0,192) dan sarana pembuangan air limbah (ρ=0,097) dengan penyakit chikungunya, sedangkan pada variabel pencahayaan ada hubungan yang bermakna dengan penyakit chikungunya (ρ=0,027). Hal ini dapat diartikan bahwa kondisi komponen rumah pada langit-langit, jendela kamar tidur, pencahayaan dan sarana sanitasi telah memenuhi kriteria rumah sehat berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.829/Menkes/SK/VII/1999. Namun pada komponen rumah bagian ventilasi kurang memenuhi kriteria rumah sehat karena lebih banyak masyarakat yang memiliki ventilasi kurang dari 10% luas lantai. Selain itu juga pada variabel kepadatan jentik memperoleh hasil bahwa tidak ada hubungan yang signfikan antara kepadatan jentik (house index) dengan penyakit chikungunya (ρ=0,171) yang masuk dalam kategori kepadatan jentik sedang. Kesimpulan dari penelitian yaitu hanya terdapat hubungan pada penilaian rumah sehat dengan penyakit chikungunya yaitu pada variabel pencahayaan. Hal ini berarti pencahayaan yang kurang optimal dapat menjadi faktor penyebab terjadinya penyakit chikungunya di Dusun Garit Desa Alasmalang Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi karena menyebabkan ruangan menjadi gelap dan lembab, yang memicu keberadaan nyamuk Aedes sp. dalam rumah. Tidak adanya hubungan yang signifikan pada variabel penilaian rumah sehat yang lain seperti langit-langit, jendela kamar tidur, ventilasi, sarana pembuangan air limbah dan kepadatan jentik dengan penyakit chikungunya dalam penelitian ini tidak dapat diartikan bahwa variabel tersebut tidak memiliki pengaruh terhadap penyakit chikungunya karena bisa jadi variabel tersebut menjadi faktor penyebab tidak langsung terjadinya penyakit chikungunya. Saran yang diberikan berdasarkan hasil penelitian adalah diharapkan Puskesmas Singojuruh Kabupaten Banyuwangi saat melakukan kegiatan survei rumah sehat selanjutnya dapat menggunakan alat yang sesuai seperti Lux Meter yang digunakan untuk mengukur pencahayaan sehingga hasil yang didapatkan akurat dan objektif karena pada survei rumah sehat yang dilakukan sebelumnya tidak menggunakan Lux Meter melainkan dilakukan secara subjektif. Selain itu, diharapkan pihak puskesmas tetap mempertahankan dan rutin memonitoring kegiatan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan 3 M (Menguras, Menutup, Mengubur) untuk mengurangi dan menghambat perkembangbiakan nyamuk.. Serta, diharapkan masyarakat di Dusun Garit Desa Alasmalang Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi dapat menggunakan genteng yang berbahan dari kaca di beberapa ruangan untuk menambah pencahayaan di dalam rumah yang kurang optimal.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/108107
    Collections
    • UT-Faculty of Public Health [2302]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository