dc.description.abstract | Proyek bunker radiotherapy RSAL dr Ramelan Surabaya direncanakan sebagai
fasilitas radiotherapy sehingga memiliki struktur yang padat dan kuat untuk
mencegah kebocoran radiasi sehingga memiliki beban bangunan yang besar, dan
dibangun diatas tanah lempung lunak. Dalam waktu 42 hari setelah konstruksi
selesai, bangunan mengalami penurunan sebesar 6 cm akibat beban bangunan ,
sehingga perlu dilakukan evaluasi terhadap resiko penurunan lanjutan berupa
penurunan konsolidasi. Penurunan konsolidasi dapat dihitung dengan metode
Terzaghi, namun metode ini hanya menganalisis deformasi secara arah vertikal
saja, dimana secara aktual deformasi dapat terjadi dari segala arah dan metode ini
juga memerlukan beberapa parameter yang sulit untuk ditentukan sehingga
diperlukan metode lain sebagai perbandingan. Plaxis (Finite Elemen Code for Soil
and Rock Analysis) 3D merupakan program elemen hingga yang telah
dikembangkan untuk menganalisis pekerjaan megenai pemasalahan geoteknik,
Program Plaxis lebih baik dibandingkan dengan metode perhitungan manual seperti
metode empiris terzaghi, dikarenakan Plaxis menghasilkan Output yang lebih
lengkap seperti deformasi, tegangan efektif, tekanan air pori, faktor aman, dan
lainnya, sehingga diharapkan dapat memodelkan penurunan yang terjadi dengan
lebih akurat.
Penurunan pada proyek bunker radiotherapy RSAL dr Ramelan Surabaya
dihitung menggunakan 2 metode pendekatan, yaitu Terzaghi dan pemodelan Plaxis
3D. Kedua metode perhitungannya menggunakan data sekunder berupa data sondir
dan menggunakan parameter tanah hasil korelasi data sondir, evaluasi yang
dilakukan berupa perhitungan penurunan 42 hari dan penurunan konsolidasi total,
menggunakan metode Terzaghi dan pemodelan dengan program plaxis 3D. untuk
dapat mendapatkan nilai perhitungan konsolidasi yang kemudian dibandingkan
dengan keadaan aktual sehingga dapat diketahui besar dan lamanya proses
konsolidasi yang mungkin terjadi.
Hasil penelitian yang diperoleh dari evaluasi kedua metode mengintrepetasikan
bahwa penurunan sebesar 6 cm yang terjadi di lapangan merupakan proses
konsolidasi yang masih berjalan sebesar 5% dari total konsolidasi primer dan bisa
terjadi penurunan primer lanjutan dalam waktu 73 tahun. | en_US |