Pengembangan Modul Berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) Pokok Bahasan Alat-Alat Optik di SMP
Abstract
Menurut Permendikbud No. 35 tahun 2018 tujuan pembelajaran IPA adalah untuk memperoleh kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah serta belajar secara mandiri. Salah satu faktor yang mempengaruhi agar tercapainya tujuan pembelajaran adalah sumber belajar yang digunakan saat proses pembelajaran. Sumber belajar yang dapat membuat siswa dapat belajar secara mandiri adalah modul. Modul sangat diperlukan sebagai media yang memudahkan siswa dalam memahami materi karena tersusun sistematis dan mencakup isi materi, metode, dan evaluasi yang dapat digunakan secara mandiri untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Berdasarkan penelitian di sekolah dengan guru mata pelajaran IPA yang dilakukan di MTsN 4 Banyuwangi ditemukan bahwa belum ada bahan ajar modul yang menarik dan berkarakter dan juga belum digunakannya modul yang dikembangkan oleh guru sendiri seperti modul IPA berbasis STEM dengan kegiatan pembelajaran yang berorientasi pada pendekatan multi disiplin yaitu konsep materi yang diajarkan disesuaikan dan digabungkan dengan kehidupan dalam dunia nyata berdasarkan perkembangan teknologi. Modul berbasis STEM adalah modul yang bercirikan sintak dari pembelajaran STEM dan memiliki tujuan untuk mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan nyata yang bisa diketahui dengan membaca, mencatat, meneliti, serta melakukan penelitian ilmiah. Satu diantara beberapa mata pelajaran IPA di SMP/MTs adalah alat-alat optik. Materi ini merupakan materi yang sulit dipelajari. Hal ini dibuktikan oleh beberapa penelitian oleh ahli tentang materi alat-alat optik. Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan inovasi penyusunan perangkat pembelajaran, salah satunya dengan mengembangkan modul IPA berbasis STEM pokok bahasan alat-alat optik.
Tujuan dalam penelitian yaitu untuk mengetahui dan mendeskripsikan validitas, efektivitas, dan respon siswa terhadap modul IPA berbasis STEM pokok bahasan alat-alat optik di SMP. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan menggunakan model pengembagan Nieveen yang meliputi (1) preliminary research; (2) prototyping stage; dan (3) assessment stage. Tahap preliminary research dilakukan analisis masalah dan pengembangan konseptual berdasarkan literatur dan penelitian terdahulu. Selanjutnya adalah tahap prototyping stage yang menghasilkan rancangan pertama tahap pengembangan. Modul IPA berbasis STEM dinilai kevalidannya oleh validator ahli dan validator pengguna. Validasi ahli dilakukan oleh dua dosen pendidikan IPA. Sedangkan validator pengguna dilakukan oleh guru IPA MTsN 4 Banyuwangi menghasilkan skor rata-rata 92.5% dengan kategori sangat valid.
Tahap assesment stage dilakukan dengan melakukan uji coba lapangan dengan sampel 32 siswa kelas VIII-B MTsN 4 Banyuwangi. Proses pembelajaran dilakukan selama empat kali tatap muka dan empat kali daring. Data yang diperoleh adalah data pretest dan posttest yang selanjutnya dianalisis dengan menggunakan persamaan N-gain untuk mengetahui keefektifan modul. Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa nilai N-gain adalah 0.42 atau dalam kriteria tinggi. Respon siswa terhadap modul IPA berbasis STEM pokok bahasan alat-alat optik terbagi menjadi pernyataan positif dengan rata-rata 3.27 kategori baik dan pernyataan negatif dengan rata-rata 1.82 kategori tidak baik.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa validitas modul yang dikembangkan termasuk dalam kategori sangat valid dan dapat digunakan dalam pembelajaran, keefektifan modul yang dikembangkan menunjukkan cukup efektif dan dapat digunakan dalam pembelajaran, dan respon siswa terhadap modul menunjukkan siswa memberikan respon positif lebih tinggi daripada respon negatif. Sehingga respon siswa terhadap modul termasuk dalam kategori baik.