Show simple item record

dc.contributor.authorASDAR, Devira
dc.date.accessioned2022-06-28T03:11:58Z
dc.date.available2022-06-28T03:11:58Z
dc.date.issued2021-07-27
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/108060
dc.description.abstractPenyakit alzheimer merupakan salah satu jenis penyakit otak, dan merupakan bentuk demensia paling umum. Penyakit ini merupakan penyakit degeneratif yang semakin memburuk seiring berjalannya waktu. Penyakit alzheimer ditandai dengan adanya deposisi abnormal beta amiloid yang membentuk plak senile/pikun dan hiperfosforilasi protein tau menyebabkan pembentukan belitan neurofibril/neurofibrillary tangles. Plak beta amiloid menyebabkan kerusakan pada beberapa mekanisme seperti disfungsi mitokondria, akumulasi logam, hiperfosforilasi tau dan inflamasi. Kerusakan itu akan menghasilkan Reactive Oxygen Species (ROS) yang berlebih yang mengakibatkan stres oksidatif. stres oksidatif ini akan berkontribusi dalam akumulasi plak beta amiloid. Proses ini akan menjadi siklus dan akan memperparah perkembangan penyakit alzheimer. Radikal bebas seperti ROS menyerang agen oksigen tipe reaktif pada lipid terutama Polyunsaturated Fatty Acids (PUFA) yang akan menghasilkan beberapa produk oksidasi bergugus fungsi aldehida, salah satunya adalah malondialdehida (MDA). Oleh karena itu, MDA dapat digunakan sebagai indikator stres oksidatif. Namun, hingga saat ini obat yang digunakan untuk mengobati alzheimer hanya berfokus pada penghambatan asetilkolinesterase, antagonis reseptor N-methyl-D-aspartate (NMDA) atau kombinasi keduanya. Obat-obatan ini belum ada yang menargetkan untuk mengurangi radikal bebas pada tubuh dan masih dalam perkembangan, sedangkan penghilangan ROS atau pencegahan pembentukannya diketahui dapat menunda onset atau memperlambat perkembangan penyakit alzheimer. Ekstrak etanol jahe merah mengandung senyawa fenolik seperti gingerol dan shogaol, yang berperan dalam mencegah terjadinya stres oksidatif dan peradangan. Oleh karena itu, pengujian dilakukan pada model mencit alzheimer dengan pemberian induksi skopolamin yang merupakan obat standar yang dapat digunakan untuk menginduksi gangguan memori. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol jahe merah terhadap kadar malondialdehida (MDA) serum darah dan otak mencit alzheimer yang diinduksi skopolamin. Pengujian dilakukan pada 24 ekor mencit yang dibagi menjadi 6 kelompok yaitu kelompok normal (CMC-Na), kelompok negatif (CMC-Na), kelompok positif (Donepezil 3 mg/kgBB), serta kelompok ekstrak etanol jahe merah dosis 100, 200 dan 400 mg/kgBB. Selanjutnya, mencit diinjeksi dengan normal salin pada kelompok normal sedangkan kelompok lain diinjeksi skopolamin 1 mg/kgBB. Pemberian perlakuan dilakukan selama 15 hari, dengan pemberian induksi pada hari ke-8 sampai ke-15. Kemudian, pada hari ke-16 mencit dibedah untuk diambil serum darah dan otak. Serum darah dan otak diambil untuk diuji absorbansi pada panjang gelombang 532 nm untuk diketahui kadar MDA. Sebelumnya, perlu dilakukan pembuatan kurva baku menggunakan standar TEP. Data kadar MDA serum darah berupa rata-rata ± SD, diuji statistika menggunakan one way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji LSD, sedangkan data kadar MDA otak diuji statistika menggunakan uji Kruskal-Wallis dan dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney, dikarenakan data yang didapat terditribusi normal tetapi tidak homogen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol jahe merah dapat menurunkan kadar MDA serum dan otak pada mencit azheimer yang diinduksi skopolamin. Pemberian ekstrak etanol jahe merah dosis 100, 200 dan 400 mg/kgBB mampu menurunkan kadar MDA serum darah secara signifikan dibanding dengan kelompok negatif. Ekstrak etanol jahe merah 400 mg/kgBB diketahui mampu menurunkan kadar MDA otak paling baik dibandingkan dosis 100 mg/kgBB dan 200 mg/kgBB. Aktivitas dari ekstrak etanol jahe merah 400 mg/kgBB menunjukkan kadar MDA otak yang kecil dibandingkan kelompok normal, namun lebih besar dibandingkan donepezil sebagai kontrol positif. Hasil statistik menunjukkan pemberian ekstrak etanol jahe merah 400 mg/kgBB tidak memiliki perbedaan yang signifikan dibandingkan kelompok normal ataupun donepezil sebagai kontrol positif. Sehingga pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol 400 mg/kgBB merupakan dosis efektif jahe merah dari tiga tingkatan dosis yang dapat menurunkan kadar MDA serum darah dan otak mencit alzheimer yang diinduksi skopolamin.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama : Dr. apt. Fifteen Aprila Fajrin, S.Farm., M.Farm Dosen Pembimbing Anggota : apt. Ika Puspita Dewi, S.Farm., M.Biomed.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Farmasien_US
dc.subjectJAHE MERAHen_US
dc.subjectMALONDIALDEHIDA (MDA)en_US
dc.subjectOTAK MENCIT ALZHEIMERen_US
dc.titlePengaruh Ekstrak Etanol Jahe Merah terhadap Kadar Malondialdehida (MDA) Serum dan Otak Mencit Alzheimer yang di induksi Skopolaminen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record