Gambaran Pelaksanaan Konsep Gatekeeper oleh Perawat pada Pelayanan BPJS di Puskesmas Ngoro Mojokerto
Abstract
Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) wajib bermitra dengan BPJS kesehatan dan bertanggung jawab untuk menjalankan pelayanan primer dengan cara memberikan pelayanan terpadu dan komprehensif kepada masyarakat sehingga perlu diamati terkait kualitas mutu pelayanannya. Berbagai keluhan masyarakat pada pelayanan BPJS di puskesmas harus mendapatkan tindak lanjut dalam upaya peningkatan pelayanan sehingga tidak menimbulkan asumsi negatif masyarkat pada kualitas BPJS karena dapat memengaruhi minat masyarakat dalam menggunakan fasilitas kesehatan dan beresiko meningkatkan morbiditas penyakit tertentu di masyarakat. WHO menggagas kebijakan terkait prinsip health for all dan diwujudkan dalam penerapan teori gatekeeper yang meletakkan puskesmas ssebagai gerbang pertama pelayanan ditinjau dari pemenuhan pelayanan pada aspek kontak pertama, pelayanan berkelanjutan, pelayanan paripurna dan koordinasi pelayanan. Peran perawat sebagai tenaga kesehatan mayoritas di puskesmas dapat mendukung ketercapaian puskesmas sebagai gatekeeper ditinjau dari pelaksanaan pelayanan yang diberikan. Tujuan penelitian ini untuk mengeksplorasi persepsi perawat mengenai peran gatekeeper pada pelayanan BPJS Kesehatan di puskesmas Ngoro.
Desain penelitian adalah kualitatif deskriptif. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan tematik analisis. Karakteristik partisipan menunjukkan sebanyak 80% berjenis kelamin perempuan dari keseluruhan sample dengan kualifikasi 80% perawat vokasi dan 60% merupakan perawat desa yang bertugas di pustu/ponkesdes. Pengambilan data dilaksanakan dengan wawancara mendalam untuk menggali informasi dari partisipan terkait pelaksanaan pelayanan puskesmas dengan menggunakan instrument SOP wawancara. Pendapat setiap partisipan terkait konsep gatekeeper dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan, kesadaran dan nilai – nilai yang berbeda.
Selain itu, penatalaksanaan dari konsep gatekeeper juga merupakan suatu perilaku manusia yang perlu dinilai berdasarkan perspektif dari peneliti.
Hasil penelitian ini dikelompokkan dalam tiga tema besar meliputi keterlibatan pelayanan administratif, penyedia jenis pelayanan, dan pelaksanaan strategi pelayanan. Pembahasan setiap tema besar meliputi beberapa sub-tema dan sub-sub tema berdasarkan data temuan yang memiliki kesamaan makna dalam pelayanan BPJS oleh perawat. Tema pelayanan administratif membahas terkait tatalaksana pendaftaran, pembuatan surat sehat-sakit, pendokumentasian kegiatan dan pelaporan. Tema penyedia jenis pelayanan membahas terkait pelayanan puskesmas induk, pelayanan pustu/ponkesdes, pelayanan dasar, penanganan penyakit, perujukan dan pelayanan KIE. Sub-tema pelayanan dasar terbagi lagi dalam sub-sub tema upaya pencegahan penyakit, pelayanan individu dan pelayanan komunitas. Sedangkan pada sub tema penanganan penyakit terbagi dalam dua sub-sub tema yaitu pelayanan penyakit ringan dan pelayanan penyakit kronis. Pada tema pelaksanaan strategi pelayanan ditemukan 2 sub-tema yaitu pembagian tupoksi pelayanan dan pendekatan individu & keluarga. Pembagian tupoksi pelayanan terbagi dalam 2 sub-sub tema yaitu pendelegasian dan koordinasi pelayanan. Ketiga tema besar tersebut merupakan wujud integrasi pelaksanaan empat fungsi pokok gatekeeper oleh tenaga keperawatan UPT Puskesmas Ngoro.
Kesimpulan dari penelitian ini ditemukan bahwa pelaksanaan peran gatekeeper pada perawat terintegrasi dalam pelayanan administratif, penyedia jenis pelayanan serta pelaksanaan strategi pelayanan. Pelaksanaan pelayanan perawat telah sesuai dengan teori keperawatan Lydia E. Hall ditinjau dari keterampilan perawat melaksanakan aspek care, core dan cure dalam setiap keterlibatan pelayanan.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1531]