Show simple item record

dc.contributor.authorYULIANTI, Ayu Sahkina
dc.date.accessioned2022-06-28T03:06:19Z
dc.date.available2022-06-28T03:06:19Z
dc.date.issued2021-06-08
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/108044
dc.description.abstractPersaingan dalam dunia bisnis semakin kuat sehingga mengharuskan pemimpin bisnis tersebut cerdik dalam memahami situasi dan kondisi yang ada. Pemimpin harus mengarahkan sumber daya manusia dalam organisasi ke arah yang lebih menguntungkan bagi organisasi maupun bagi karyawan atau sumber daya manusia itu sendiri. Pengarahan sumber daya manusia ke arah yang lebih menguntungkan dapat dilakukan dengan cara pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan dan pendidikan. Motivasi kerja juga harus ditekankan supaya dampak dari adanya pelatihan tercapai. Usaha besar atau kecil sejatinya perlu melakukan pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan serta upaya pemberian motivasi kerja untuk meningkatkan kinerja karyawan. Bisnis dalam skala home industry juga melakukan upaya pelatihan dan motivasi kerja tersebut guna meningkatkan kinerja pegawainya. Home industry Kingkong di Lumajang yang berdiri pada tanggal 11 Maret 2015 merupakan salah satu home industry yang melakukan pelatihan dan pemberian motivasi kerja kepada para karyawannya guna meningkatkan kinerja karyawan karena pada awal berdiri, usaha ini mengalami permasalahan dalam hal lambatnya pengadaan barang siap diedarkan karena lamanya proses kerja yang diakibatkan kurangnya keahlian bekerja para karyawannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang pelatihan dan motivasi kerja yang telah diberikan oleh Home Industry Kingkong di Lumajang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan strategi penelitian studi kasus guna mendapatkan informasi yang jelas untuk menjawab permasalahan pada penelitian ini. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis data Spradley menggunakan analisis domain dan analisis taksonomi. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara. Observasi serta dokumentasi juga dipergunakan dalam penelitian ini sebagai pelengkap atau penguat data yang telah diperoleh melalui wawancara. Hasil dari penelitian ini adalah pelatihan utama yang dilakukan oleh home industry Kingkong di Lumajang hanya 1 kali pada tahun 2015 untuk bagian pengemasan dan penggorengan saja. Karyawan baru yang bergabung dengan usaha ini setelah dilaksankannya pelatihan utama dilatih dengan sistem Training of Trainer oleh karyawan senior yang mendapatkan pelatihan pada tahun 2015. Tujuan dari pelatihan yang dilakukan adalah untuk meningkatkan kinerja karyawan. Analisis kebutuhan pelatihan dalam usaha ini tidak dilakukan seacra keseluruhan sehingga ada satu bagian yakni pemasaran yang tidak mendapat pelatihan padahal menurut karyawan bagian pemasaran pelatihan sangatlah penting supaya mereka dapat melakukan pekerjaan mereka dengan lebih efektif. Pelatihan dalam usaha ini tergolong dalam jenis pelatihan pekerjaan. Metode pelatihan yang digunakan baik pelatihan utama pada tahun 2015 ataupun pelatihan dengan sistem Training of Trainer adalah metode on the job training, metode tersebut dipilih dengan mempertimbangkan kenyaman karyawan, dan terbukti metode tersebut dapat meningkatkan kinerja karyawan. Pelatihan dengan sistem Training of Trainer dalam Home industry Kingkong di Lumajang menjadi sistem pelatihan yang digunakan untuk melatih karyawan baru sampai 6 tahun ini, pelatihan dengan sistem ini dapat menyampaikan atau menstransfer pengetahuan secara cepat dari karyawan lama kepada karyawan baru karena pelatihan dilakukan secara menerus dan diawasi terus menerus sampai karyawan tersebut dapat mengerjakan pekerjaan dengan baik, selain itu pelatihan tersebut dapat menghemat biaya untuk mendatangkan pelatih. Evaluasi pelatihan dilakukan dengan cara membandingkan sebelum dan sesudah pelatihan dan dilihat secara keseluruhan bukan perorangan. Sedangkan bentuk motivasi kerja yang diberikan oleh home industry Kingkong di Lumajang adalah penerapan upah borongan, bonus uang dan THR, rekreasi, pengadaan fasilitas dan alat kerja yang mendukung pekerjaan serta pujian bagi karyawan yang kinerjanya tinggi. Motivasi yang diberikan pun diakui oleh karyawan dan pemimpin dapat meningkatkan semangat kerja karyawan dan meningkatkan loyalitas karyawan kepada home industry Kingkong di Lumajang. Motivasi kerja yang diberikan hampir sesuai dengan teori motivasi kerja yang dikemukakan oleh Herzberg yakni teori dua faktor ataupun teori dari Mc. Clelland yakni teori motivasi prestasi. Pelatihan dan motivasi kerja yang telah dilakukan oleh Home industry Kingkong di Lumajang mempunyai dampak yang baik terhadap peningkatkan kinerja karyawan. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya barang yang bisa diproduksi oleh Home Industry ini setiap tahunnya.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama : Drs. Sutrisno, M.S Dosen Pembimbing Anggota : Dra. Sri Wahjuni, M.Si.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politiken_US
dc.subjectHOME INDUSTRY KINGKONGen_US
dc.subjectPELATIHANen_US
dc.subjectMOTIVASI KERJAen_US
dc.titlePelatihan dan Motivasi Kerja pada Home Industry Kingkong di Lumajangen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record