Peran Lingkungan Sosial dalam pondok pesantren Terhadap Pencegahan Perilaku Lesbian pada Santriwati
Abstract
Homoseksual tidak hanya berlaku bagi pria, perempuan juga termasuk yaitu lebih dikenal dengan lesbianism. Homeseksual ternyata juga terdapat di lingkungan pondok pesantren, salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku homoseksual yaitu faktor lingkungannya seseorang menjadi lesbian karena lingkungan sosial yang homogen dan pihak pondok pesantren yang masih kurang dalam pemberian pendidikan seksual dan pengawasan terhadap perilaku santriwati. Oleh sebab itu peran lingkungan sosial ini penting dalam pencegahan perilaku lesbian pada santriwati.
Jenis penelitian ini kualitatif. Penelitian ini dilakukan di salah satu pondok pesantren X yang terdapat di Kabupaten Situbondo. Penelitian tentang peran lingkungan sosial dalam pondok pesantren terhadap pencegahan perilaku lesbian pada santriwati dilakukan pada Desember 2020 sampai selesai. Informan dalam penelitian ini terdiri dari informan kunci dan informan utama. Informan kunci penelitian yaitu kepala bagian kepesantrenan.
Hasil penelitian pendahuluan ditemukan bahwa lingkungan sosial di didalam pondok pesantren untuk mencegah perilaku lesbian yaitu ketua kamar, keamanan dan BP serta bagian kepesantrenan yang dianggap paling mengetahui tentang pencegahannya. Pencegahan perilaku lesbian di dalam pondok pesantren ada yang dilakukan sebelum dan sesudah ditemukannya kejadian. Pencegahan ini di awasi dan dikoodinasikan oleh pihak keamanan pondok. Peran lingkungan sosial dalam pencegahan perilaku lesbian di pondok pesantren yaitu ketua kamar. Peran ketua kamar disini yaitu menjadi pengganti orang tua dan mengawasi kegiatan santriwati, serta menjadi pencegahan pertama untuk mencegah perilaku lesbian baik sebelum adanya kejadian dan sudah ada kejadian.
Saran dalam penelitian ini dibagi menjadi saran kepada tempat penelitian, saran bagi penelitian selanjutnya dan bagi pondok pesantren lain. Bagi pondok pesantren agar dapat membuat aturan tertulis mengenai sanksi dari perilaku lesbian dan membuat poster tentang larangan perilaku lesbian dan dampaknya, mengadakan program edukasi seks dan sosialisasi mengenai perilaku seksual menyimpang secara rutin serta melanjutkan program mendatangkan psikolog untuk mengetahui penyebab santriwati memiliki perilaku lesbian. Bagi peneliti selanjutnya penelitian ini dapat digunakan nuntuk meneliti edukasi seksual bagi pondok untuk mencegah santriwati yang meiliki perilaku lesbian, selain itu juga memfokuskan kepada peran ketua kamar dalam melakukan pencegahan perilaku menyimpang di dalam pondok peantren. Yang terakhir penelitian ini dapat dijadikan rujukan untuk melakukan pencegahan perilaku lesbian pada santriwati.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]