dc.description.abstract | Fisika merupakan bagian ilmu sains yang mempelajari tentang kejadian alam yang ada disekitar. Pembelajaran akan lebih bermakna jika dalam prosesnya lebih ditekankan kepada siswa dengan melibatkan langsung siswa dalam proses pembelajaran. Hasil belajar siswa yang masih rendah disebabkan oleh beberapa faktor antara lain kurikulum yang terlalu padat, materi yang ada di buku pelajaran dirasa terlalu sulit dipahami, pemilihan media pembelajaran yang kurang efektif, laboratorium tidak memenuhi standart, kurang tepatnya pemilihan media pembelajaran oleh guru, kurangnya optimal dan selaras dari siswa sendiri, atau sifat masih konvensional yaitu pembelajaran masih didominasi guru, siswa kurang terlibat langsung dalam proses pembelajaran dan keaktifan ketika dikelas, maka dari itu dari itu diperlukan sebuah model dan media yang dapat mengaktifkan peran siswa dalam proses pembelajaran. Discovery learning adalah model pembelajaran yang melibatkan seluruh kemampuan siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan sebuah konsep. Penambahan PhET adalah sebagai media tambahan yang digunakan dalam upaya penemuan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh model discovery learning dengan media PhET terhadap: (1) hasil belajar siswa, (2) kemampuan berpikir kreatif siswa.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri Glenmore dan menggunakan metode eksperimen dengan desain post-test only control group design. Sampel yang digunakan adalah kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan cara pengambilan sampel menggunakan purposive sampling area. Kelas eksperimen diberi model discovery learning dengan media PhET dan kelas kontrol menggunakan model yang biasa guru gunakan. Selama pembelajaran guru
melakukan observasi dan dokumentasi. Untuk menentukan hasil belajar dan kemampuan berpikir kreatif siswa diberikan post-test berupa ulangan harian sebanyak 14 soal dengan rincian 10 soal pilihan ganda untuk hasil belajar dan 4 soal uraian/essay untuk kemampuan berpikir kreatif siswa.
Data hasil belajar dan kemampuan berpikir kreatif siswa kemudian diolah menggunakan SPPS dengan tahapan uji normalitas one-sample-kolmogorov-smirnov karena pada kedua data bersifat tidak normal maka uji independent sample t-test tidak dapat dilakukan sehingga untuk menguji hipotesis digunakan uji Mann-Whiteney U test. Pada data hasil belajar uji hipotesis yang dihasilkan adalah sig.(2-tailed) 0,020 yang artinya nilai signifikansi ≤ 0,05 maka hipotesis penelitian diterima yaitu nilai rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dari nilai rata-rata hasil belajar. Sehingga model discovery learning dengan media PhET pada pembelajaran fisika berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa di SMA Negeri Glenmore. Pada data kemampuan berpikir kreatif siswa uji hipotesis yang dihasilkan adalah sig.(2-tailed) 0,193 yang artinya nilai rata-rata kemampuan berpikir kreatif kelas eksperimen sama dengan nilai rata-rata kemampuan berpikir kreatif kelas kontrol. Sehingga model discovery learning dengan media PhET pada pembelajaran fisika berpengaruh tidak signifikan terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa di SMA Negeri Glenmore. | en_US |