Studi Periklanan Kosmetika Sediaan Perawatan Kulit di Media Sosial Instagram”

Abstract

Model periklanan yang saat ini sedang trend di masyarakat yaitu social media marketing atau social media advertising. Media sosial memungkinkan bisnis dan merek terhubung dengan pelanggan dengan cara yang menarik dan kreatif sehingga memungkinkan merek untuk menjangkau banyak pelanggan dengan efisiensi. Berdasarkan hasil riset Wearesosial Hootsuite yang dikeluarkan pada bulan Januari 2019 mengenai pengguna media sosial menyatakan bahwa terdapat 150 juta jiwa dengan presentase 56% dari total populasi pengguna media sosial di Indonesia. Instagram adalah salah satu media yang menjadi trend dan banyak digunakan di Indonesia. Dalam melaksanakan fungsi pegawasan termasuk pengawasan terhadap kosmetik, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) melaksanakan pengawasan terhadap iklan kosmetik yang termasuk post-market control atau pengawasan yang dilakukan setelah produk beredar. Peraturan BPOM yang digunakan sebagai pedoman pengawasan iklan kosmetik yaitu Peraturan Kepala BPOM RI no 18 tahun 2016 tentang pedoman teknis pengawasan iklan kosmetika. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi iklan kosmetik di media sosial instagram sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pada penelitian ini menggunakan sampel iklan kosmetik yang diunggah di media sosial instagram. Iklan dianalisis menggunakan daftar tilik yang sudah disesuaikan dengan peraturan BPOM mengenai pedoman iklan kosmetik. Pada daftar tilik terdapat enam poin yang dianalisis yaitu bahasa, norma, pemeran iklan, data riset dan statistik, testimoni dan rekomendasi serta pernyataan yang terkait dengan klaim kosmetik. Pengambilan sampel dilakukan selama 7 hari berturut-turut dengan cara menggunakan tagar di pencarian terpopuler. Digunakan lima tagar, dimana masing-masing diambil 10 iklan teratas pada tagar tersebut.