• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Public Health
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Public Health
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Faktor Risiko Keluhan Musculoskeletal Disorders (Msds) Pada Pembuat Gula Kelapa di Desa Lojejer Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember

    Thumbnail
    View/Open
    Dela Putri Sasmita - 152110101047.pdf (3.548Mb)
    Date
    2021-02-09
    Author
    SASMITA, Dela Putri
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Pekerja sektor informal tidak dituntut memiliki keterampilan khusus dan berpendidikan tinggi sehingga pekerja sektor informal kurang memiliki kesadaran dan pengetahuan tentang bahaya di lingkungan kerja sehingga sering berisiko terhadap kesehatan dan keselamatan kerjanya. Gangguan kesehatan yang sering muncul pada pekerja sektor informal adalah Musculoskeletal Disorders (MSDs). MSDs adalah adalah gangguan pada bagian otot skeletal yang disebabkan karena otot menerima beban statis secara berulang dan terus menerus dalam jangka waktu yang lama dan akan menyebabkan keluhan pada sendi, ligamen, dan tendon. Salah satu sektor informal adalah para pembuat gula kelapa di Desa Lojejer Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember. Para pembuat gula kelapa lebih sering melakukan pekerjaan dengan cara duduk membungkuk dan menggunakan kedua tangan untuk melakukan pengadukan. Hal ini dilakukan secara terus menerus dan dapat mengakibatkan gangguan Musculoskeletal Disorders (MSDs). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada pembuat gula kelapa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian analitik observasional dan rancangan studi cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Desa Lojejer Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember. Sampel pada penelitian ini adalah pembuat gula kelapa yang berjumlah 46 orang yang diperoleh dengan menggunakan teknik simple cluster sampling. Variabel bebas pada penelitian ini adalah faktor individu (usia, jenis kelamin, masa kerja, IMT dan kebiasaan olahraga), faktor pekerjaan (postur kerja dan durasi) dan faktor lingkungan (suhu). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs). pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara menggunakan kuesioner, NMQ untuk mengetahui keluhan Musculsokeletal Disorders dan observasi menggunakan metode REBA. Penelitian ini menggunakan uji Chi Square untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian responden berusia >35 tahun, mayoritas responden berjenis kelamin perempuan, mayoritas masa kerja responden yaitu >4 tahun, mayoritas Indeks Massa Tubuh responden dalam keadaan normal, dan mayoritas responden tidak melakukan olahraga. Postur kerja responden berisiko tinggi mengalami keluhan Musculoskeletal Disorders dan responden melakukan pekerjaan selama 8 jam, durasi responden saat melakukan aktivitas yang diteliti yaitu 1-2 jam dan suhu lingkungan di tempat kerja mayoritas >30oC. Berdasarkan hasil penilaian keluhan pada responden sebagian besar responden mengalami keluhan pada bagian bahu kiri, bahu kanan, lengan atas kiri, lengan atas kanan, betis kiri dan betis kanan. Berdasarkan hasil analisis data menggunakan uji statistik menunjukkan bahwa untuk faktor individu, umur (p value = 1,000 ), jenis kelamin (p-value = 1,000), Indeks Masa Tubuh (p-value = 0,680), masa kerja (p-value = 0,130) dan kebiasaan olahraga (p-value = 1,000 ) tidak memiliki hubungan dengan keluhan Musculoskeletal Disorders. Faktor pekerjaan yang memiliki hubungan dengan keluhan Musculoskeletal Disorders adalah postur kerja pada proses pengadukan (p-value = 0,005), pada proses pencetakan (p-value = 0,033) dan durasi (p-value = 0,390) tidak memiliki hubungan dengan keluhan Musculoskeletal Disorders. Faktor lingkungan suhu (p-value = 0,056 ) tidak memiliki hubungan dengan keluhan Musculoskeletal Disorders. Saran yang dapat diberikan adalah Dinas Kesehatan membentuk Pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja) yang aktif untuk memberikan edukasi tentang perbaikan postur kerja yang ergonomis dan lingkungan kerja. Kemudian dapat mengadakan senam ergonimis satu minggu sekali dan membuat SOP (Standard Operating Procedure) tentang peregangan otot. Bagi pekerja dapat memperbaiki bahwa tinggi wajan dan meja pencetakan harus selaras dengan tempat duduk yang harus disesuaikan dengan tinggi siku. Bagi peneliti selanjunya dapat meneliti proses pembuatan gula mulai dari pengambilan nira hingga proses pembuatan gula kelapa
    URI
    http://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107969
    Collections
    • UT-Faculty of Public Health [2305]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository