| dc.contributor.author | PUSPITASARI, Amelia Ika |  | 
| dc.date.accessioned | 2022-06-28T02:11:51Z |  | 
| dc.date.available | 2022-06-28T02:11:51Z |  | 
| dc.date.issued | 2021-01-18 |  | 
| dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107931 |  | 
| dc.description.abstract | Pencemaran di Sungai Bedadung berasal dari aktivitas antropogenik yang 
dihasilkan dari limbah domestik. Selain itu sumber pencemar Sungai Bedadung 
juga berasal dari kegiatan industri kecil dan limbah pertanian. Dinamika beban 
pencemaran akibat aktivitas antropogenik dan proses alam akan mempengaruhi 
penurunan kualitas air sungai. Penurunan kualitas air sungai ini dapat 
meningkatkan risiko ekologi berupa paparan pencemaran pada ekosistem perairan. 
Inventarisasi dan identifikasi mengenai komponen geofisikimia, biologi dan sosial 
ekonomi Sungai Bedadung segmen perkotaan perlu dilakukan untuk menilai risiko 
lingkungan yang ada di Sungai Bedadung. Penilaian risiko di Sungai Bedadung 
segmen perkotaan perlu dilakukan untuk dasar pengelolaan lingkungan di DAS 
Bedadung Kecamatan Patrang, Sumbersari dan Kaliwates sehingga di dapat 
rekomendasi prioritas strategi pengelolaan kualitas lingkungan.
Berdasarkan hasil penelitian terjadi penurunan kualitas air Sungai 
Bedadung. Hal ini sesuai dengan hasil survei yang telah dilakukan, 58% responden 
berpendapat bahwa Sungai Bedadung tercemar, 36% berpendapat Sungai 
Bedadung dalam keadaan baik dan 7% tidak tahu. Penilaian risiko menggunakan 
matriks didasarkan pada kerangka DPSIR sehingga bisa dinilai seberapa besar 
risiko lingkungan yang telah terjadi di Sungai Bedadung segmen Perkotaan. Risiko 
Lingkungan Kecamatan Patrang, Sumbersari dan Kaliwates berturut-turut sebesar 
0,05; 1,00; 0,72. 
Berdasarkan penilaian AHP, pertumbuhan penduduk merupakan faktor 
utama penyebab penurunan kualitas air di Sungai Bedadung segmen perkotaan. 
Stakeholder yang dinilai dapat menyelesaikan permasalahan tersebut adalah DLH 
Kabupaten Jember sebagai pemangku kebijakan tingkat kabupaten. Upaya 
perbaikan yang perlu dilakukan agar tercipta Sungai Bedadung yang berkelanjutan adalah perbaikan sanitasi. Maka prioritas stategi dalam pengelolaan lingkungan 
Sungai Bedadung adalah pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat 
perlu dilakukan dengan desentralisasi maupun dekonsentrasi proses pengambilan 
keputusan dari pemerintah pusat ke pemerintah lokal. Hal ini dilakuakan agar setiap 
stakeholder yang bertanggungjawab atas Sungai Bedadung memiliki seperangkat 
tujuan umum yang sama dan target dapat tercapai. | en_US | 
| dc.description.sponsorship | Dr. Elida Novita, S.TP., M.T                                             ; Dosen Pembimbing
Dr. Bambang Herry Purnomo, S.TP, M.Si | en_US | 
| dc.language.iso | other | en_US | 
| dc.publisher | Fakultas Pertanian | en_US | 
| dc.subject | Risiko | en_US | 
| dc.subject | Lingkungan DAS Bedadung | en_US | 
| dc.subject | Segmen Perkotaan | en_US | 
| dc.subject | Masyarakat | en_US | 
| dc.title | Analisis Risiko Lingkungan Das Bedadung Segmen Perkotaan Berbasis Pelibatan Masyarakat di Kabupaten Jember | en_US | 
| dc.type | Thesis | en_US |