Dimensi Metrik Ketetanggaan Lokal Pada Graf Hasil Operasi Korona
Abstract
Matematika merupakan ilmu pasti atau ilmu hitung yang selalu digunakan
dalam kehidupan sehari-hari oleh manusiaa. Aktivitas yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari, tanpa sadar sebenarnya manusia telah mengaplikasikan prinsip
matematika itu sendiri dalam kehidupan. Salah satu cabang matematika diskrit yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari yaitu teori graf. Teori graf digunakan untuk
menyelesaikan suatu permasalahan yang disajidan dalam bentuk V dan E, dengan V
merupakan himpunan tidak kosong yang disebut dengan titik dan E merupakan
himpunan boleh kosong yang menguhubungkan kedua simpul yang disebut dengan
sisi.
Teori graf terdiri dari beberapa topik, salah satunya adalah dimensi metrik
ketetanggaan lokal. Konsep dimensi metrik ketetanggaan lokal lahir dari dua konsep
yaitu konsep dimensi metrik ketetanggaan dan konsep dimensi metrik lokal. Konsep
dimensi metrik ketetanggaan lokal adalah suatu konsep pada graf yang mana setiap
titik pada graf boleh memiliki representasi titik yang sama dengan syarat titik tersebut
tidak bertetangga. Dimensi metrik ketetanggaan lokal dinotasikan dengan dimA,l(G).
Graf yang digunakan dalam penelitian ini adalah graf khusus yaitu graf lintasan Pn
dengan n ≥ 2, graf tangga Ln dengan n ≥ 1, graf bintang Sn dengan n ≥ 2, dan grar
lingkaran Cn dengan n ≥ 3. Kemudian graf khusus tersebut dioperasikan dengan
operasi korona, sehingga diperoleh graf Cn P3, graf Sn P3, graf Ln P3, graf
Pn S4, dan graf Ln S4.
Pada penelitian ini digunakan metode pendeteksian pola yaitu metode yang
digunakan untuk mencari pola himpunan pembeda ketetanggaan lokal dengan
kardinalitas minimum, selain itu juga digunakan metode deduktif aksiomatik dalam
menentukan nilai dimensi metrik ketetanggaan lokal pada graf. Penelitian ini
menghasilkan lima teorema baru yaitu:
Teorema 1 Dimensi metrik ketetanggaan lokal untuk graf Ln P3, dengan n ≥ 1
adalah dimA,l(Ln P3) = 3n.
Teorema 2 Dimensi metrik ketetanggaan lokal untuk graf Sn P3, dengan n ≥ 2
adalah dimA,l(Sn P3) = n + 2.
Teorema 3 Dimensi metrik ketetanggaan lokal untuk graf Cn P3, dengan n ≥ 2
adalah
dimA,l(Cn P3) = ( 3n
2
, untuk n genap
3n−1
2
, untuk n gasal
Teorema 4 Dimensi metrik ketetanggaan lokal untuk graf Pn S4, dengan n ≥ 2
adalah
dimA,l(Pn S4) = ( 3n
2
, untuk n genap
3n−1
2
, untuk n gasal
Teorema 5 Dimensi metrik ketetanggaan lokal untuk graf Ln S4, dengan n ≥ 1
adalah dimA,l(Ln S4) = 3n.
Penemuan dimensi metrik ketetanggaan lokal pada graf hasil operasi korona
didesiminasi melalui Online Teaching Platform dengan membuat video pembelajaran
mengenai dimensi metrik ketetanggaan lokal. Online Teaching Platform yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Google Classroom. Video pembelajaran yang
telah didesiminasi melalui Google Classroom berisi penjelasan mengenai konsep
dimensi metrik ketetanggaan lokal. Pada bagian akhir video terdapat QR code untuk
bergabung pada kelas Google Classroom yang telah dibuat. Adapun cara untuk
bergabung kedalam kelas pada aplikasi Google Classroom dapat bergabung melalui
tiga cara yaitu menggunakan tautan link, kode kelas, dan QR code.