dc.description.abstract | Pendidikan nasional merupakan pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berfungsi
berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan peradaban bangsa yang
bermartabat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Penggunaan kurikulum
sebagai pedoman untuk mencapai tujuan pendidikan nasional dalam proses
pembelajaran yang dipegang oleh pemerintah. Berdasarkan hasil wawancara guru
biologi di lampiran halaman 88 menyatakan bahwa kurikulum yang saat ini
digunakan adalah kurikulum 2013 Revisi akan tetapi karena adanya masa pandemi
COVID-19 sehingga guru menggunakan kurikulum darurat COVID-19.
Keberadaan kurikulum untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan ketersediaan
bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan lingkungan siswa. Rendahnya
kualitas pembelajaran terjadi karena rendahnya kualitas pemanfaatan sumber
belajar dan selama masa pandemi COVID-19, guru menggunakan sistem
pembelajaran secara daring (online) sehingga memerlukan pengembangan bahan
ajar yang dapat di akses menggunakan teknologi secara modern dan praktis sesuai
dengan tujuan pembelajaran di sekolah. Pengembangan bahan ajar salah satunya
dalam pokok bahasan pemanfaatan tumbuhan yang memuat etnobotani kabupaten
Situbondo.
Berdasarkan hasil angket kebutuhan siswa di halaman 38 dan guru di
halaman 39 yang dilaksanakan 15 Desember 2020 kepada siswa dan guru kelas X
MIPA SMAN 1 Panarukan memberikan hasil bahwa dalam memahami materi
Kingdom Plantae lebih banyak mengalami kendala. Menurut guru biologi, masih
belum ada bahan ajar yang memuat pengetahuan tentang etnobotani kabupaten Situbondo. Menurut siswa, bahan ajar yang dipakai mencantumkan terlalu banyak
nama latin tumbuhan yang tidak terdapat di lingkungan sekitar, contoh tumbuhan
tidak disertai nama lokal, buku yang digunakan kurang menarik, dan sebagian
besar siswa belum mengetahui pemanfaatan tumbuhan dalam suatu tradisi atau
budaya dikarenakan informasi yang disalurkan hanya secara lisan bukan tertulis.
Bahan ajar yang diharapkan menarik dengan bahasa yang ringkas dan padat,
banyak gambar/ilustrasi, berwarna, memiliki sumber yang jelas, dan saran guru
biologi bahan ajar tersebut memuat nama spesies yang disandingkan dengan
bahasa lokal beserta bukti fisik tumbuhan secara detail. Berdasarkan hasil angket
tersebut, pengembangan bahan ajar yang sesuai berupa buku nonteks dalam bentuk
ebook karena dapat digunakan secara online maupun pembelajaran biasa dalam
bentuk cetak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas, kepraktisan, dan
efektivitas dari pengembangan buku nonteks biologi berbasis pengetahuan
etnobotani kabupaten Situbondo untuk pembelajaran materi Kingdom Plantae
SMA kelas X. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian
pengembangan (Research and Development) menggunakan model pengembangan
Borg and Gall dengan 10 tahap yang disederhanakan menjadi 5 tahap sesuai
kebutuhan penelitian. Penelitian dilaksanakan di kelas X MIPA SMAN 1
Panarukan Kabupaten Situbondo. Data diperoleh menggunakan hasil observasi,
penyebaran angket, hasil validasi, Cloze Test Procedure, Pre-test dan Pos-test, dan
dokumentasi. Uji validasi buku nonteks diperoleh dari hasil rata-rata persentase
validator ahli materi, pengembangan, media, Bahasa, pengguna, dan validator soal
Pre-test dan Pos-test. Tingkat kepraktisan dapat diperoleh berdasarkan hasil
angket respon siswa dan angket keterlaksanaan pembelajaran setelah
menggunakan buku nonteks dalam kegiatan pembelajaran. Tingkat efektivitas
buku nonteks diperoleh berdasarkan hasil analisis pre-test dan pos-test pada materi
Kingdom Plantae selama uji coba lapangan menggunakan rumus N-gain
(Normalized Gain) untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa setelah
menggunakan buku nonteks tersebut | en_US |