Pertukaran Sosial Dalam Kehidupan Panti Asuhan (Studi Pada Panti Asuhan Nurul Husna Jember)
Abstract
Panti Asuhan Nurul Husna Jember adalah sebuah lembaga sosial dengan
model bina asuh home care dan berbasis pesantren yang memfokuskan pengajaran
dan pendidikannya dalam bidang tahfidzul quran, pengetahuan keagamaan serta
pengembangan minat bakat dengan perioritas anak asuh atau santri yang termasuk
golongan yatim, piatu, yatim piatu dan dhuafa. Panti asuhan ini berdiri pada 4
april 2014 atas kiat-kiat pimpinan cabang Muhammadiyah Patrang, anak asuh
yang dimiliki mulai dari TK, SD, SMP, SMA dan Mahasiswa perguruan tinggi.
Lembaga ini berdiri atas dasar keprihatinan para pendiri serta pengurus terhadap
merosotnya adab dan juga akhlak para generasi muda saat ini dimana perilakunya
semakin menjauh dari nilai-nilai yang diajarkan dalam islam. Maka dari itu
lembaga ini di bentuk tidak lain dan tidak bukan yaitu untuk menyelamatkan para
generasi masa depan islam agar tidak menjauh apalagi melupakan nilai-nilai
ajaran islam serta sunnah yang di bawa oleh Rasulullah SAW. Anak-anak yang
menjadi anak asuh di panti asuhan Nurul Husna Jember merupakan anak-anak
yang berasal dari lima kecamatan yang ada di Jember, yaitu dari Kecamatan
Arjasa, Jelbuk, Patrang, Sumbersari dan Kaliwates.
Tujuan dari penelitian yang dilakukan di LKSA (Lembaga Kesejahteraan
Sosial Anak) Nurul Husna Jember dengan tema pertukaran sosial ini yaitu untuk
mengetahui, mengkaji, dan juga menguraikan segala bentuk pertukaran sosial
yang ada di panti asuhan Nurul Husna Jember. Hal ini sesuai dengan rumusan
masalah dalam penelitian ini yaitu “Bagaimana bentuk pertukaraan sosial yang
terjadi dalam kehidupan Panti Asuhan Nurul Husna Jember?”. Penjabarannya
menggunakan teori pertukaran yang dikemukakan oleh George C. Homans
terdapat lima proses dalam pemberian hadiah atau reward, yang nantinya juga
akan membentuk pertukaran sosial. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan
fenomenologi yaitu mendeskripsikan dan menyelidiki pengalaman-pengalaman
manusia. Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive
sampling karena peneliti mempunyai kriteria-kriteria tertentu dalam pemilihan
informan, serta menggunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu observasi,
wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data dilakukan dengan menggunakan
teknik triangulasi dan analisis data menggunakan pengorganisasian data, reduksi
data dan penyajian data.