Penguatan Nilai Pertanian Industrial Pada Siswa Sekolah Vokasi di Kabupaten Jember
Abstract
Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang memiliki
orientasi untuk menyalurkan ilmu pengetahuan kepada para siswa yang sedang
menempuh pendidikan. Selain itu, sekolah juga menjadi ruang penanaman nilai
kepada para siswa guna mempersiapkan siswa dalam beradaptasi dengan
lingkungan sekitarnya. Penanaman nilai yang dimaksud sifatnya beragam,
tergantung pada diskursus pembelajaran yang dikembangkan oleh sekolah yang
bersangkutan. SMK Negeri 5 Jember (kaliber) adalah salah satu sekolah kejuruan
yang menjadi ruang dalam kegiatan penanaman nilai tersebut, dimana kaliber
merupakan sekolah menengah kejuruan di Kabupaten Jember yang memiliki
fokus dalam mengembangkan pendidikan pertanian. Seperti yang kita tahu, bahwa
Kabupaten Jember adalah daerah yang memiliki potensi besar di sektor pertanian,
selain itu masyarakat Jember juga mayoritas masih menggantungkan
kehidupannya di sektor pekerjaan ini. Oleh karena itu, kaliber berada pada posisi
yang tepat untuk memberikan sumbangsih pada sektor pertanian di Jember.
Berbicara sedikit mengenai sektor pertanian, saat ini pertanian sedang
mengalami suatu masalah serius yang berpotensi menghambat keberlanjutan
sektor ini, yakni krisis sumber daya manusia atau tenaga kerja, hal ini ditandai
dengan buruknya regenerasi yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia,
termasuk Kabupaten Jember itu sendiri. Padahal, pertanian adalah sektor krusial
dalam menjamin keberlangsungan kehidupan manusia. Masalah ini semestinya
menjadi tantangan serius untuk kaliber, tentunya dalam upaya menyiapkan tenaga
kerja sektor pertanian di Jember kedepannya. Namun, perlu disadari bahwa
sebagaimana sekolah pada umumnya, kaliber hanya memiliki tugas dalam
menyalurkan dan menanamkan nilai-nilai pertanian kepada siswa, terkait masa
depan sektor pertanian beserta keberlanjutannya adalah tanggung jawab pemerintah sebagai pemangku kebijakan. Oleh karena itu, bagaimana strategi
pendidikan dalam upaya penguatan nilai tersebutlah yang menjadi menarik untuk
dilihat, bisa jadi hal tersebut dapat menjadi blue print bagi pendidikan sektor
pertanian di daerah lainnya. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah
“bagaimana strategi pendidikan di SMKN 5 Jember dalam upaya penguatan nilai nilai pertanian kepada siswa?”. Dimana strategi tersebut dimanifestasikan melalui
paktik pendidikan pertanian yang ditopang oleh hubungan dialektis antara struktur
dan agen dalam membangun realitas sosial sebagaimana yang dijelaskan Anthony
Giddens dalam teori strukturasinya. Penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat,
menganalisis serta mendeskripsikan tentang strategi dan praktik upaya
pengembangan sumber daya manusia dalam pendidikan pertanian di sekolah ini.
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, dimana praktik pendidikan dalam
sekolah ini merupakan suatu fenomena yang penting untuk dilihat guna manarik
suatu benang merah terkait regenerasi tenaga kerja di sektor pertanian. Dalam
penentuan informan, penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, serta
menggunakan 3 teknik pengumpulan data, yakni observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Selain itu, keabsahan data pada penelitian ini menggunakan teknik
triangulasi sumber, dimana peneliti melakukan pengecekan data yang saling
berkaitan. Sedangkan teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini mendapati bahwa krisis sumber daya manusia sektor
pertanian terjadi sekurang-kurangnya karena dua faktor, yakni struktural dan
motivasi individual. Dimana di satu sisi, secara struktural krisis ini terjadi karena
sempitnya inovasi lapangan kerja di sektor pertanian, sistem pertanian yang masih
tradisional, serta kebijakan yang kurang berpihak pada produk pertanian lokal.
Sedangkan disisi lain, krisis ini juga dipengaruhi oleh motivasi individual dari
para anak muda yang melihat pertanian bukan lagi sektor pekerjaan yang
menarik, dikarenakan sistem kerjanya dibawah panas matahari, kotor, dan
berpenghasilan rendah. Dari dua faktor ini, kaliber sebagai sekolah yang memiliki fokus dalam pendidikan pertanian, menawarkan dua fokus pembelajaran yang
harapannya dapat menjadi modalitas dalam melakukan rehabilitasi pada krisis ini,
dimana dua fokus ini direduksi ke dalam satu konsep umum yakni pertanian
industrial. Fokus pembelajaran yang dimaksud yakni perluasan lapangan kerja,
yang salah satu tujuannya adalah melahirkan pelaku-pelaku agribisnis. Serta
pembelajaran yang berbasis mekanisasi pertanian, guna menarik minat anak muda
pada sektor pertanian yang terintegrasi dengan alat mesin