| dc.description.abstract | Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas, tujuan 
perusahaan yang pertama adalah untuk mencapai keuntungan maksimal atau laba 
yang sebesar-besarnya. Tujuan perusahaan yang kedua adalah ingin memakmurkan 
pemilik perusahaan atau para pemilik saham, dan tujuan perusahaan yang ketiga 
adalah memaksimalkan nilai perusahaan yang tercermin pada harga sahamnya, 
(Denziana & Monica, 2016). Nilai perusahaan adalah refleksi penilaian oleh public 
terhadap kinerja perusahaan secara riil.
Nilai perusahaan merupakan fungsi dari berbagai faktor, diantaranya aset 
tak berwujud dan biaya penelitian dan pengembangan. Aset tak berwujud sebagai 
salah satu jenis aset milik perusahaan yang keberadaaannya akan meningkatkan 
keseluruhan nilai buku perusahaan, nilai buku yang tinggi kemungkinan akan 
meningkatkan nilai peursahaan di mata investor. Biaya penelitian dan 
pengembangan bertujuan untuk menemukan produk, jasa, metode produksi, 
dan/atau metode pemasaran baru yang akan meningkatkan penjualan. Penjualan 
yang meningkat akan meningkatkan keuntungan perusahaan, keuntungan yang 
meningkat akan meningkatkan nilai perusahaan. Dari pelogisan tersebut 
didapatkanlah hipotesis bahwa aset tak berwujud dan biaya penelitian dan 
pengembanagn berpengaruh terhadap nialai perusahaan. Penelitian ini bertujuan 
untuk membuktikan kebenaran hipotesis tersebut jika diterapkan pada perusahaan 
manufaktur di Indonesia dalam kurun waktu 2016-2019.
Penelitian dilaksanakan melalui metode ilmiah kuantitatif yang dimulai dari 
proses sampling atau pemilihan sampel perusahaan yang akan diambil datanya, 
proses sampling dilaksanakan menggunakan teknik purpossive sampling, dari 
proses tersebut didapatkan 38 sampel. Tahap yang kedua adalah proses penentuan dan mencari besarnya nilai variabel independen yaitu aset tak berwujud dan 
penelitian dan pengembangan; dan variabel dependen yaitu nilai perusahaan yang 
diproksikan dengan tobin’s Q, dari 38 sampel tersebut didapatkan 38 perangkat data 
dengan jumlah yang sama namun nilai yang berbeda-beda. 
Tahap yang ketiga adalah melakukan analisis statistik deskriptif untuk 
mendeskripsikan secara umum data-data yang digunakan dalam penelitian ini, 
seperti mean, nilai maksimum, dan nilai minimum dari kumpulan data tersebut. 
Tahap keempat adalah uji asumsi klasik untuk menentukan kelayakan data-data 
yang telah diekstraksi digunakan pada penelitian ini, melalui uji normalitas, uji 
multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi, dari uji asumsi klasik 
tersebut dapat diputuskan bahwa data-data tersebut dapat untuk diolah diproses 
selanjutnya. Tahap kelima adalah melakukan uji koefisien deteminasi (R
2
) untuk 
mengukur seberapa besar variabel bebas/independen untuk menerangkan variasi 
vaariabel terikat/dependen. Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa persentase
sumbangan pengaruh variabel independen dalam penelitian ini yaitu aset tak 
berwujud dan biaya penelitian dan pengembangan terhadap nilai perusahaan 
sebagai variabel dependen yang diproksikan dengan tobin’s Q adalah sebesar 
25,0% dan 75% sisanya dijelaskan oleh variabel diluar model.
Tahap keenam adalah melakukan pengujian melalui dua tahap yaitu Uji 
Kelayakan Model melalui Uji F yang menunjukkan bahwa model penelitian ini 
layak untuk dilakukan pengujian selanjutnya, Lalu Uji T untuk melihat pengaruh 
masing-masing variabel secara mandiri terhadap variabel dependennya, dari 
pengujian ini didapatkan bahwa aset tak berwujud tak berpengaruh signifikan 
terhadap nilai perusahaan, sedangkan biaya penelitian dan pengembangan memiliki 
pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Dari hal tersebut 
dilakukanlah penyimpulan yang menunjukan Hipotesis pertama ditolak, sedangkan 
Hipotesis kedua diterima | en_US | 
| dc.description.sponsorship | Bunga Maharani, S.E., M.SA., CSRS     ;  Dosen Pembimbing
Indah Purnamawati, S.E., M.Si., Ak | en_US |