Pengembangan Sensor Kimia Berbasis Polymer Inclusion Membrane- 1-(2-Piridilazo)-2-Naftol Sebagai Lot untuk Deteksi Kobalt pada Sampel Air Sungai
Abstract
Logam berat merupakan bahan pencemar kimia yang sulit terdegradasi apabila
masuk dalam konsentrasi tertentu dapat menyebabkan pencemaran contohnya
dalam perairan. Menurut Setiawan (2015) logam berat termasuk dalam kelompok
zat pencemar berbahaya karena sifat logam berat yang mudah diabsorbsi namun
tidak dapat terurai (non-degradable). Salah satu contoh logam berat adalah
Kobalt. Kobalt memiliki efek baik dan buruk bagi kesehatan. Kobalt dibutuhkan
sebagai komponen esensial dalam tubuh salah satunya adalah vitamin B12
(Domingo, 1989). Meski demikian, asupan kobalt dalam kadar berlebih dapat
mengganggu kesehatan mulai dari sistem pernafasan, sistem pencernaan, dan
reaksi alergi (ATSDR, 2004). Metode alternatif yang saat ini dikembangkan untuk
deteksi logam kobalt yaitu menggunakan sensor PIM sebagai LOT. Sensor PIM
dapat mendeteksi logam kobalt setelah diimobilisasi reagen tertentu salah satunya
reagen 1-2-piridilazo-2-naftol.
Penelitian ini mengembangkan sensor PIM sebagai LOT untuk deteksi logam
kobalt. LOT merupakan pengembangan teknologi dengan menggabungkan sensor
PIM dengan tip mikropipet, kemudian analisis dilakukan secara langsung pada tip
mikropipet yang berisi sensor PIM menggunakan detektor optik. Sensor PIM
terimobilisasi reagen PAN bereaksi dengan kobalt membentuk kompleks yang
akan menjadi indikator perubahan warna. Hasil detektor optik didapatkan
intensitas sebagai respon sensor yang dapat diukur. Penelitian ini diharapkan
dapat menghasilkan suatu metode alternatif untuk deteksi logam kobalt pada
sampel air sungai yang lebih praktis dan murah namun memiliki sensitivitas dan
spesifisitas yang tinggi, respon cepat, dan dapat diaplikasikan secara lebih mudah
dibandingkan metode instrumental pada laboratorium Fabrikasi sensor kobalt pada penelitian ini yaitu dengan mengimobilisasi reagen
PAN 80 ppm pada PIM selama 30 menit kemudian diletakkan dalam mikrotip.
Sampel ditarik kedalam LOT sebanyak 1000 µL dan direaksikan selama 30 menit
kemudian diukur intensitasnya dengan tembakan optik. Pengujian karakterisasi
sensor PIM menunjukkan hasil meliputi: waktu respon uji yaitu selama 30 menit;
linieritas dengan perolehan persamaan regresi Y = 7,9325x – 1,2101, nilai
koefisien korelasi (r) = 0, 9966 , Vx0 sebesar 2,9932%, dan nilai Xp sebesar
0,1459 mg/mL; batas deteksi pada konsentrasi 0,0829 ppm dan batas kuantitasi
pada 0,2487 ppm; presisi dengan nilai RSD 7,686%; akurasi dengan nilai
perolehan kembali 83,763%; waktu pakai sensor dapat digunakan segera setelah
sensor diimobilisasi. Berdasarkan pengaplikasian pada sampel air sungai dekat
pabrik, dekat pemukiman, dekat pertanian, dam dan sumur, sensor PIM sebagai
LOT dapat menjadi metode alternatif untuk deteksi logam kobalt karena
memberikan hasil analisis yang tidak berbeda signifikan bila dibandingkan dengan
metode instrumental spektrofotometri UV-Vis
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]