dc.description.abstract | Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dirancang sebagai pembelajaran
berbasis teks dalam kurikulum 2013. Sesuai dengan rancangan tersebut, menulis
menjadi keterampilan berbahasa yang wajib dikuasai siswa.Keterampilan menulis
berbagai genre teks merupakan kompetensi akhir dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia di kurikulum 2013. Salah satu jenis teks yang terdapat dalam kurikulum
2013 yaitu teks eksplanasi.
Temuan hasil observasi di SMAN 2 Kota Probolinggo, keterampilan
menulis siswa di sekolah tersebut masih rendah, khususnya pada pembelajaran
menulis teks eksplanasi. Rendahnya kompetensi siswa dalam menulis teks
eksplanasi terlihar dari mayoritas nilai yang masih kurang dari 78 (KKM). Hal ini
mengindikasikan kelemahan siswa dalam materi menulis teks eksplanasi.
Kesulitan siswa dalam materi tersebut berupa kurang mampu dalam
mengorganisasikan ide dengan baik, pengembangan kerangka karangan, dan
penyusunan kalimat serta kosakata yang digunakan masih terbatas. Selain itu,
siswa belum meguasai penggunaan EYD yang tepat dan cenderung pasif dalam
aktivitas pembelajaran menulis teks eksplanasi, serta minat dan motivasi siswa
dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi masih kurang.
Penelitian ini bermaksud memperbaiki permasalahan rendahnya
keterampilan menulis teks eksplanasi pada siswa kelas XI IPS 2 SMAN 2 Kota
Probolinggo dengan metode Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based
Learning). Metode Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
mendorong siswa untuk memecahkan masalah dalam situasi nyata serta
kemampuan membangun pengetahuannya sendiri. Siswa ditempatkan pada posisi
sangat dominan yaitu semua siswa dalam setiap kelompok diharuskan untuk
berusaha memahami dan menguasai materi yang sedang diajarkan dan selalu aktif agar menciptakan suasana pembelajaran yang semangat sehingga berdampak
terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Keterampilan menulis siswa kelas XI IPS 2 SMAN 2 Kota Probolinggo
dalam menulis teks eksplanasi meningkat setelah diterapkannya metode
pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Hal ini dapat dilihat dari nilai hasil
menulis teks eksplanasi siswa mulai dari prasiklus, siklus I, dan siklus II. Pada
tahap prasiklus terdapat 19 siswa (65,5%) yang mencapai ketuntasan hasil
belajar, sedangkan siswa yang tidak mencapai ketuntasan hasil belajar sebanyak
10 siswa (34,5%). Pada siklus I, terjadi peningkatan siswa yang mencapai nilai
ketuntasan yaitu menjadi 21 siswa (72,4%). Pada siklus II, jumlah siswa yang
mencapai ketuntasan hasil belajar sebanyak 27 siswa (93,1%) dan sisanya,
sebanyak 2 siswa (6,9%) belum mencapai ketuntasan hasil belajar. Hal tersebut
menunjukkan keberhasilan penerapan metode pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) dalam meningkatkan keterampilan siswa kelas XI IPS 2 SMAN2
Kota Probolinggo dalam menulis teks eksplanasi. | en_US |