Tinjauan Sistematik: Efektivitas dan Keamanan Fecal Microbiota Transplantation Sebagai Terapi Infeksi Clostridium Difficile Berulang Pada Anak
Abstract
Infeksi Clostridium difficile (CDI) merupakan penyebab utama terjadinya
healthcare-associated diarrhea yang menyerang berbagai kelompok usia, termasuk
anak-anak yang tergolong sebagai populasi yang rentan terinfeksi. CDI memiliki
insidensi serta tingkat mortalitas dan morbiditas yang tinggi di seluruh dunia,
termasuk Indonesia. Penggunaan metronidazol, vankomisin, dan fidaksomisin yang
merupakan pilihan terapi CDI ternyata tidak sepenuhnya efektif, karena 15-35%
pasien CDI mengalami infeksi C. difficile berulang atau RCDI dan meningkat
menjadi 40%-65% pasca RCDI yang pertama.
Fecal microbiota transplantation (FMT) merupakan terapi yang bertujuan
untuk mengembalikan komposisi normal mikrobiota intestinal dengan
memanfaatkan bakteri dari feses donor yang mampu mencegah C.difficile
membentuk koloni dan menginfeksi pasien kembali. FMT dilakukan dengan cara
mentransplantasikan feses donor pada kolon pasien melalui colonoscopy, enema,
gastrostomy, dan berbagai rute administrasi lainnya. FMT sebagai terapi RCDI
pada pasien dewasa dinilai lebih efektif dan aman dibandingkan dengan
penggunaan vankomisin dengan tingkat keberhasilan sebesar 80%-90%. Namun
penelitian mengenai efektivitas dan keamanan FMT pada populasi anak masih
sangat terbatas, bahkan belum ada tinjauan sistematik yang membahas hal tersebut
sama sekali. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas
dan keamanan FMT sebagai terapi RCDI pada anak.
Penelitian ini merupakan penelitian tinjauan pustaka yang dalam proses
identifikasi studinya menggunakan kriteria kelayakan PICOS (population,
intervention, comparison, outcome, studies). Basis data yang digunakan pada
penelitian ini adalah Science Direct, Cochrane Library, Pubmed, Nature, dan
Springer. Sumber studi yang didapatkan diseleksi berdasarkan adanya duplikasi,
kesuaian judul dan abstrak, kesesuaian dengan kriteria inklusi dan eksklusi
penelitian, serta berdasarkan penilaian kualitas dan risiko bias dengan JBI Critical
Appraisal tools. Pada proses identifikasi sumber studi didapatkan sebanyak 1162
artikel penelitian, yang setelah diseleksi didapatkan hasil akhir sebanyak 21 artikel
penelitian yang dapat digunakan. Terdapat tiga jenis desain penelitian, yaitu
delapan artikel case report, lima artikel case series, dan delapan artikel study
cohort, yang seluruhnya berbahasa Inggris dan dipublikasi pada tahun 2010-2020.
Sebanyak tujuh belas studi berasal dari berbagai negara bagian di Amerika Serikat,
satu studi dari Jepang, dan tiga studi dari China. Clinical setting pada seluruh
sumber jurnal dilakukan di rumah sakit, dengan dua puluh jurnal merupakan
penelitian single center, dan satu jurnal merupakan penelitian multicenter.
Penelitian ini melibatkan sebanyak 498 pasien RCDI anak, dengan rentang usia tiga
belas bulan hingga delapan belas tahun.
Berdasarkan tinjauan sistematik yang telah dilakukan, didapatkan sebanyak
418 (84%) pasien mengalami resolusi klinis, dan 83% pasien mengalami resolusi
bakteriologis pasca-FMT. Selain itu didapatkan sebanyak 295 pasien disertai
dengan penyakit komorbid yang sebagian besar berupa irritable bowel disease
(IBD), penyakit immunocompromised, dan penyakit metabolik. Pada populasi
tersebut didapatkan tingkat keberhasilan FMT masih cukup tinggi, yaitu sebesar
77% pada pasien IBD dan 72% pada pasien immunocompromised serta penyakit
metabolik. Pada penelitian ini didapatkan pula hasil bahwa administrasi FMT
melalui lower gastrointestinal track terutama colonoscopy memberikan hasil yang
paling baik, dengan tingkat keberhasilan sebesar 86%. Terkait dengan
keamanannya, didapatkan sebanyak 67 (13%) pasien mengalami adverse event
(AE) yang berhubungan FMT, dengan sebagian besar AE yang muncul (97%)
merupakan AE ringan yang tidak memerlukan intervensi medis. Selain itu
didapatkan pula satu pasien yang mengalami serious adverse event (SAE) yang
berhubungan dengan FMT berupa dehidrasi dan pneumonia aspirasi.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah administrasi FMT sebagai terapi RCDI
pada anak dinilai efektif, dengan tingkat keberhasilan sebesar 84%. FMT juga
dinilai aman untuk digunakan pada populasi anak karena insidensi adverse event
(AE) pasca-FMT hanya sebesar 13% dengan 97% dari AE tersebut merupakan AE
ringan, dan hanya satu kasus SAE yang ditemukan. Selain itu colonoscopy dinilai
sebagai rute FMT yang paling baik dan mudah ditoleransi oleh pasien anak.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]