| dc.description.abstract | Kendaraan bermotor merupakan salah satu sumber pencemaran untuk 
parameter Karbon Monoksida (CO) di udara baik dalam ruangan maupun luar 
ruangan. Transportasi memegang peranannpentinggdalam kehidupan masyarakat 
yang berhubungan erat dengan berbagai aktivitas kerja masyarakat. Terminal bus 
arjasa jember merupakan terminal yang melayani transportasi bus umum jenis bus 
AKDP (Antar Kota Dalam Propinsi) dan Angkutan Pedesaan.Keberadaan terminal 
arjasa tersebut selain memberikan keuntungan juga memiliki risiko terhadap 
kesehatan masyarakat. Risiko kesehatan pada masyarakat dapat disebabkan karbon 
monoksida yang dihasilkan oleh gas buang kendaraan bermotor dari Terminal 
Arjasa. Risiko kesehatan yang disebabkan oleh pajanan karbon monoksida (CO) 
pada masyarakat dapat dinilai dengan menggunakan empat tahapan metode 
Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL).
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengkaji risiko dan mengelola risiko 
kesehatan lingkungan pajanan karbon monoksida di sekitar Terminal Arjasa. Jenis 
penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang memiliki dua sampel penelitian, 
yaitu sampel lingkungan dan sampel manusia. Sampel lingkungan yang diukur 
adalah udara ambien sekitar Terminal Arjasa untuk mengukur konsentrasi karbon 
monoksida. Pengukuran konsentrasi karbon monoksida di udara ambien dilakukan 
sebanyak satu titik. Sampel manusia dalam penelitian ini, yaitu pedagang yang 
tinggal di sekitar Terminal Arjasa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi karbon monoksida (CO) di 
sekitar Terminal Arjasa masih berada dibawah baku mutu lingkungan sebesar 31
mg/𝑁𝑚3
. Nilai konsentrasi referensi (RfC) yang digunakan dalam menghitung  intake dan tingkat risiko diturunkan dari baku mutu udara National Ambient Quality 
Standar (NAAQS) EPA, karena nilai RfC untuk karbon monoksida (CO) tidak 
tersedia dalam IRIS. Nilai konsentrasi referensi dari karbon monoksida (CO) 
penelitian ini sebesar 6,003 mg/kg/hari.
Tingkat risiko non karsinogenik tingkat populasi dan individu dari karbon 
monoksida (CO) menunjukkan nilai RQ < 1 yang berarti bahwa tingkat risiko 
pajanan karbon monoksida (CO) masih dalam batas aman bagi pedagang di sekitar 
Terminal Arjasa. Tingkat risiko masih dalam batas aman tetapi masih harus 
dikendalikan atau dikontrol agar nilai numerik RQ tidak lebih dari 1. Pengelolaan 
risiko dapat dilakukan melalui strategi pengelolaan risiko berupa penentuan batas 
aman untuk konsentrasi karbon monoksida (CO) sebesar 39,998 𝑚𝑔/𝑁𝑚3
dan 
durasi pajanan aman selama 217 tahun. Batas-batas aman tersebut dapat dicapai 
dengan cara mengurangi emisi gas CO yang berada di lingkungan Terminal Arjasa 
dengan dilakukannya Green Buildingyaitu sebuah perencanaan dan perancangan 
bangunan melalui sebuah proses yang memperhatikan lingkungan dan 
menggunakan sumber daya efisien pada seluruh siklus hidup bangunan dari mulai 
pengolahan tapak, perancangan, pembangunan, penghunian, pemeliharaan, 
renovasi dan perubahan bangunan. Perencanaan dan perancangan bangunan ini 
bertujuan untuk memperkecil kemungkinan karbon monoksida (CO) yang terlepas 
ke udara. Komunikasi risiko perlu dilakukan untuk mengkomunikasikan bahaya 
emisi gas karbon monoksida (CO) kepada pedagang dan pemerintah, selain itu 
komunikasi risiko bertujuan untuk menyampaikan pilihan manajemen risiko yang 
relevan | en_US |