dc.description.abstract | Provinsi Jawa Timur adalah Provinsi dengan jumlah penduduk terpadat nomor
dua di Indonesia. Berdasarkan data Migrasi dari tahun 1971 sampai 2005, migrasi
netto yang diperoleh selalu menunjukkan hasil negatif, ini menunjukkan bahwa lebih
banyak penduduk yang keluar dari Jawa Timur daripada penduduk yang masuk.
Secara umum tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk membuat deskripsi dan
estimasi pola migrasi keluar dari Jawa Timur, menuju daerah Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi, Propinsi Jawa-Bali, dan propinsi lainnya dikaitkan dengan ciri demografi
(umur, jenis kelamin, status perkawinan dan pendidikan), sosial-ekonomi, dan
karakteristik daerah tujuan migrasi (PDRB, industrialisasi dan upah minimum
propinsi).Penelitian ini menganalisis migrasi keluar yang dilakukan oleh penduduk
Jawa Timur selama kurun waktu 5 tahun (2000-2005). Berdasarkan jenis data yang
akan dipakai, penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif . Penelitian ini
menggunakan dua macam data yaitu data tingkat individual (individual level), dan
data tingkat wilayah (contextual level). Jenis data adalah data sekunder yang berupa
data cross section yang diperoleh dari BPS. Penelitian ini menggunakan analisis
regresi logistik multinomial. Proses pengambilan dan pengolahan data menggunakan
program Statistical Package for Social Science (SPSS).Dari analisis yang dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal yaitu, dari 3.937
orang yang bermigrasi keluar dari Jawa Timur hasil SUPAS 2005. Secara umum
persentase migran keluar terbesar adalah ke propinsi lain di Pulau Jawa dan Bali.
Menurut umur, persentase migran angkatan kerja lebih tinggi dibandingkan migran pra angkatan kerja. Menurut pendidikan, jenjang pendidikan tertinggi para migran
adalah yang sudah lulus strata 1. Berdasarkan variabel jenis kelamin menunjukkan
bahwa persentase migran perempuan lebih banyak daripada migran laki -laki untuk
semua tujuan. Berdasarkan variabel status perkawinan terlihat bahwa migran yang
pernah kawin menunjukkan angka yang lebih banyak daripada migran yang belum
kawin. | en_US |