Show simple item record

dc.contributor.authorKHOIRUDDIN, Mukhammad Arif Hadi
dc.date.accessioned2022-06-27T16:19:20Z
dc.date.available2022-06-27T16:19:20Z
dc.date.issued2021-09-08
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107778
dc.description.abstractDiazinon merupakan salah satu organofosfat yang bekerja dengan cara menghambat asetilkolinesterase. Diazinon dimetabolisme menjadi diazoxon yang akan menyebabkan akumulasi reactive oxygen species (ROS) yang akan berinteraksi dengan lipid sehingga terjadi peroksidasi lipid dan menghasilkan MDA. Diazinon dapat merusak berbagai organ, namun sensitivitas ginjal terhadap diazinon lebih tinggi dibandingkan dengan organ lain. Kulit bawang merah dipilih menjadi solusi adanya permasalahan terhadap diazinon karena kandungan flavonoid, saponin, dan tanin memiliki aktivitas antioksidan yang mampu mempercepat perbaikan kerusakan ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dan dosis efektif ekstrak kulit bawang merah (Allium cepa) dalam menurunkan kadar MDA ginjal tikus Wistar (Rattus norvegicus) yang diinduksi diazinon. Jenis penelitian ini adalah true experimental dengan rancangan penelitian posttest-only control design secara in vivo yang dibagi berdasarkan teknik simple random sampling dengan melibatkan 28 unit eksperimen yang ditentukan dengan rumus Federer. Hewan coba yang digunakan adalah tikus Wistar (Rattus norvegicus) jantan yang dibagi menjadi tujuh kelompok secara acak. Kelompok kelompok tersebut adalah kelompok kontrol (KO) yang diberikan corn oil 5 mL/kgBB/hari pada hari ke-1 sampai hari ke-7, dan DMSO 5 mL/kgBB/hari per sonde dengan konsentrasi pengenceran 3% pada hari ke-8 sampai hari ke-14, kelompok diazinon (K1) yang diberikan diazinon 40 mg/kgBB/hari pada hari ke-1 sampai hari ke-7, dan DMSO 5 mL/kgBB/hari dengan konsentrasi pengenceran 3% pada hari ke-8 sampai hari ke-14, kelompok EKBM diazinon 40 mg/kgBB/hari pada hari ke-1 sampai hari ke-7, dan EKBM dengan dosis masing masing kelompok, yaitu (P1) 300 mg/kgBB/hari, (P2) 600 mg/kgBB/hari, (P3) 900 mg/kgBB/hari, (P4) 1200 mg/kgBB/hari, (P5) 2400 mg/kgBB/hari pada hari ke-8 sampai hari ke-14. Pemberian diazinon dan ekstrak kulit bawang merah dilakukan peroral menggunakan sonde lambung. Pada akhir penelitian, tikus diterminasi dengan menggunakan eter kemudian diambil organ ginjalnya untuk diperiksa kadar MDA ginjal dengan metode Thiobarbituric Acid Reactive Substance. Hasil kadar MDA kemudian diukur rata-rata dan standar deviasi setiap kelompok, yaitu (K0) 24,7 + 5,36; (K1) 80,1 + 4,88; (P1) 67,71 + 8,85, (P2) 50,99 + 1,53; (P3) 53,21 + 1,78; (P4) 38,16 + 5,76; (P5) 3,55 + 2,72. Hasil kadar MDA dan dosis ekstrak kulit bawang merah kemudian dianalisis dengan menggunakan program SPSS. Uji statistik yang pertama yang dilakukan adalah uji normalitas dengan Shapiro Wilk dan homogenitas uji Levene Test yang menunjukkan data terdistribusi secara normal namun tidak homogen sehingga dilakukan uji korelasi Spearman Rho Test dan dilanjutkan dengan regresi untuk mengetahui dosis efektif ekstrak kulit bawangen_US
dc.description.sponsorshipDr. dr. Dina Helianti, M. Kes (Dosen Pembimbing) dr. Muhammad Hasan, M. Kes., Sp. OT (Dosen Pembimbing)en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kedokteranen_US
dc.subjectKulit Bawang Merahen_US
dc.titleDosis Efektif Ekstrak Etanol Kulit Bawang Merah dalam Menurunkan Kadar Mda Ginjal Tikus Wistar Yang Diinduksi Diazinonen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record