dc.description.abstract | Kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) merupakan kemampuan
berpikir yang tidak hanya mengahafal, tetapi mampu memahami makna yang
terintegrasi dengan analisis, dan evaluasi lalu membuat kesimpulan dengan ide ide yang kreatif. Kemampuan berpikir tingkat tinggi signifikan dengan domain
Kognitif Taksonomi Bloom revisi yaitu C4, C5, dan C6. Pembelajaran di sekolah
dasar pada saat ini telah menerapkan pembelajaran yang berbasis HOTS dengan
tujuan untuk dapat mencetak lulusan yang mampu berpikir kritis, teliti, logis dan
inovatif.
Evaluasi bidang pendidikan di dunia oleh PISA pada tahun 2018 dengan 79
negara partisipan yang termasuk Indonesia, menunjukkan bahwa hasil dari PISA
2018 keberadaan Indonesia berada pada tingkat 10 terbawah dalam tiga kategori
PISA yaitu literasi, matematika, dan sains. Soal-soal pada PISA tergolong dalam
soal HOTS yang berpedoman pada Taksonomi Bloom Revisi. Oleh karena itu
langkah yang perlu dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui pencapaian
kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa menggunakan Taksonomi Bloom pada
materi IPS kelas VI maka perlu diadakannya tes HOTS. Tujuan diadakannya
penelitian ini adalah dapat mendeskripsikan kemampuan berpikir tingkat tinggi
siswa menggunakan Taksonomi Bloom pada materi IPS kelas VI sekolah dasar di
Kecamatan Glenmore Banyuwangi.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian
dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2020/2021 adapun tempat
penelitiannya pada tiga sekolah di Kecamatan Glenmore Banyuwangi yaitu SDN
02 Sepanjang, SDN 03 Sepanjang dan SDN 01 Karangharjo dengan jumlah siswa
keseluruhan 83 siswa. Pengumpulan data yang digunakan yaitu tes tulis dan wawancara. Instrumen tes mengacu pada penguasaan konsep dalam Taksonomi
Bloom pada ranah C4 (menganalisis) dan C5 (mengevaluasi).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kemampuan berpikir tingkat tinggi
siswa pada materi IPS menggunakan Taksonomi Bloom termasuk dalam kategori
cukup. Berdasarkan pemahaman dengan menggunakan Taksonomi Bloom
menunjukkan SDN 02 Sepanjang memiliki tingkat (C4) menganalisis sebesar
51% kategori cukup, (C5) tingkat mengevaluasi 52% berkategori cukup dengan
rata-rata persentase pemahaman menggunakan Taksonomi Bloom 51,5% dan
berkategorikan cukup. SDN 03 Sepanjang memiliki tingkat (C4) menganalisis
sebesar 55% kategori cukup, tingkat (C5) mengevaluasi 52% kategori cukup dan
rata rata persentase pemahaman menggunakan Taksonomi Bloom 53,5%
berkategorikan cukup. SDN 01 Karangharjo tingkat pemahaman (C4)
menganalisis sebesar 61% kategori tinggi dan (C5) mengevaluasi 49% kategori
cukup dengan rata-rata persentase pemahaman menggunakan Taksonomi Bloom
sebesar 55% berkategorikan cukup. Pemahaman siswa kelas VI pada materi IPS
dengan menggunakan indikator soal memperoleh rata-rata 54% hasil persentase
pemahaman siswa pada materi IPS berkategorikan cukup.
Persentase tiga sekolah pada pemahaman dengan menggunakan Taksonomi
Bloom yaitu SDN 02 Sepanjang 51,5%, SDN 03 Sepanjang 53,5% dan SDN 01
Karangharjo 55%. Pemahaman siswa kelas VI pada materi IPS dengan
menggunakan indikator soal memperoleh rata-rata 54% hasil persentase
pemahaman siswa pada materi IPS berkategorikan cukup. Berdasarkan hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran berbasis HOTS di
sekolah dasar kecamatan Glenmore masih belum dilaksanakan dengan baik.
Adapun saran dari penelitian ini diharapkan penggunaan penilaian yang
berbasis HOTS dapat membiasakan siswa dalam meningkatkan aspek kognitifnya
dalam konteks menyelesaikan suatu masalah, sehingga prestasi, motivasi, dan
sikap positif siswa dapat meningkat juga. Dengan demikian, dapat dijadikan
upaya untuk mengatasi masalah kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa yang
masih dalam kategori rendah | en_US |