Show simple item record

dc.contributor.authorMASLAHAH
dc.date.accessioned2022-06-27T16:08:35Z
dc.date.available2022-06-27T16:08:35Z
dc.date.issued2021-09-13
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107739
dc.description.abstractPenelitian ini merupakan kajian sejarah sosial yang membahas tentang Kontroversi Menuju Kompromi: Penolakan Kebijakan Program Keluarga Berencana oleh Pemimpin Pondok Pesantren Annuqayah Tahun 1970-1991. Tujuan skripsi ini untuk mengetahui alasan penolakan hingga bentuk kompromi terhadap program KB oleh keluarga Pondok Pesantren Annuqayah (PPA) di Kabupaten Sumenep. Metode yang digunakan adalah metode sejarah, yaitu pemilihan topik, heuristik, kritik verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Sejarah sosial dapat meliputi peranan kelompok elit, baik elit sosial maupun politik sehingga menggunakan pendekatan sosiologi politik dan teori elitis dari Vilfredo Pareto sebagai acuan penulisan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerintah memandang program KB sebagai langkah konkret untuk mengatasi permasalahan kependudukan. Slogan “dua anak cukup” memunculkan persepsi yang berbeda antara pemerintah dan masyarakat, sehingga melahirkan penolakan di beberapa daerah, seperti yang dilakukan oleh keluarga PPA. Periode penolakan terjadi pada tahun 1970-1980 dikarenakan KB menekankan pada pembatasan jumlah anak karena alasan ekonomi. Hal tersebut bertentangan dengan ajaran Islam yang menyatakan bahwa setiap anak yang dilahirkan telah membawa rejekinya masing masing. Periode 1980 PPA mulai menerima dengan menekankan KB sebagai upaya pengaturan jarak kelahiran ideal (bukan pembatasan kelahiran) dan tidak dipaksakan. Bentuk dukungan yang dilakukan oleh PPA terhadap program KB seperti upaya peningkatan kualitas SDM oleh BPM-PPA, penyampaian materi yang berkaitan dengan kependudukan dan KB kepada para santri serta orang tua di TK Bina Anaprasa Annuqayah (1986), mengirimkan delegasi dalam diklat KB (1991) dan ceramah agama oleh kiai PPA. Peranan elit sosial (kiai) berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan program KB di Kabupaten Sumenep.en_US
dc.description.sponsorshipDra. Dewi Salindri, M.Si (Dosen Pembimbing) Mrr. Ratna Endang Widuatie, S.S., M.A (Dosen Pembimbing)en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Ilmu Budayaen_US
dc.subjectPenolakanen_US
dc.subjectPenerimaanen_US
dc.subjectKeluarga Berencanaen_US
dc.subjectPondok Pesantren Annuqayahen_US
dc.titleDari Kontroversi Menuju Kompromi: Penolakan Pelaksanaan Kebijakan Program Keluarga Berencana Oleh Pemimpin Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep 1970-1991en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record