Reyog Ponorogo dalam Bayang-Bayang PKI Studi Tentang Peranan Reog Ponorogo di Kabupaten Madiun dalam Menjaring Basis Massa PKI Tahun 1950-1965
Abstract
Tulisan ini membahas tentang peranan Kesenian Reyog Ponorogo dalam
Menjaring Basis Massa PKI Kabupaten Madiun Tahun 1950-1965. Masalah yang
dibahas dalam tulisan ini berkaitan dengan kondisi sosial masyarakat,
perkembangan setiap partai politik yang bersaing dalam mencari simpati
masyarakat serta membahas tentang hubungan antara kesenian reyog Ponorogo
dengan kondisi politik pada saat itu. Perana kesenian reyog Ponorogo pada
mulanya hanya sebagai hiburan masyarakat saja, namun mulai dilarang para
penjajah untuk ditampilkan di khalayak ramai. Hal ini disebabkan karena
dianggap dapat menjadi saranan pemberontakan.
Melihat kesenian digemari masyarakat terutama kesenian reyog, partai partai politik mulai melirik hal tersebut. Hal ini dapat dijadikan sarana untun
melakukan pendekatan terhadap masyarakat. Terutama PKI yang pada saat itu
namanya buruk akibat adanya pemberontakan yang terjadi sebelumnya. PKI
melihat hal ini dapat dijadikan strategi untuk melakukan pendakatan serta
memulihakan nama baik mereka di masyarakat. PKI memberikan wadah serta
sarana yang dibutuhkan oleh para pelaku seni tersebut, dengan mulai adanya
wadah para pelaku seni mulai dapat menyampaikan gagasan serta ide-idenya.
Strategi yang diterapkan tersebut terbukti dengan mendapatkan dukungan
terbanyak. Dari penelitian ini menunjukan bahwa, kesenian reyog adalah sebuah
seni pertunjukan yang memiliki peran yang sangat penting dalam memobilisasi
massa pada tahun 1950-1965, terutama pada masa kampanye pemilu tahun 1955.