Karakteristik Epidermis Daun Kersen (Muntingia Calabura) Dan Daun Ketapang Terminalia Catappa Yang Terpapar Polusi Udara DI Terminal Tawang Alun Jember Serta Pemanfaatannya Sebagai Buku Ilmiah Populer
Abstract
Terminal Tawang Alun memberikan kontribusi paling besar dalam
pencemaran udara karena menjadi sentral dari segala aktivitas yang menggunakan
jasa transportasi. Semakin padatnya jumlah kendaraan bermotor yang beroperasi
di area terminal, maka semakin tinggi tingkat pencemaran udara yang dihasilkan
dari emisi gas buang kendaraan bermotor. Diperlukan agen penyerap emisi gas
buang kendaraan agar laju pencemaran dapat diminimalisir, salah satunya dengan
tanaman peneduh. Tanaman peneduh merupakan tanaman yang ditanam untuk
menyerap pencemar udara juga untuk meningkatkan kualitas udara di lingkungan
sekitar.
Tumbuhan kersen (Muntingia calabura) dan tumbuhan ketapang
(Terminalia catappa) merupakan tanaman peneduh yang sering dijumpai di
pinggir jalan. Tumbuhan kersen dan ketapang mampu menyerap debu dan polusi
udara di lingkungan sekitarnya. Akibat dari adanya polusi udara tersebut
tumbuhan akan mengalami perubahan struktur pada salah satu bagian dari
tubuhnya yang berfungsi sebagai adaptasi morfologis. Untuk mengetahui cara
adaptasi morfologis dari tanaman peneduh tersebut yaitu salah satunya dengan
mengamati struktur epidermis dari daun kersen dan ketapang. Epidermis
merupakan lapisan paling luar yang menutupi permukaan dari bagian tumbuhan
yang berfungsi untuk melindungi bagian dalam dari organ tumbuhan. Epidermis
dapat berkembang dan mengalami modifikasi seperti stomata dan trikoma.
Stomata merupakan derivat epidermis yang berfungsi untuk pertukaran karbon
dioksida dengan oksigen. Selain itu derivat epidermis yang lain adalah trikoma yang berfungsi untuk mencegah terjadinya penguapan dan sebagai pelindung dari
gangguan luar.