Penilaian Kualitas Air Saluran Irigasi Pertanian Organik dengan Menggunakan Indeks Biotik Ephemeroptera, Plecoptera dan Trichoptera di Desa Rowosari, Sumberjambe, Jember
Date
2021-07-12Metadata
Show full item recordAbstract
Pertanian organik adalah sistem pertanian yang memanfaatkan bahan bahan alami salah satunya dalam proses penggunaan pupuk dan pestisida. Selain
proses pemupukan, proses pengairan dalam sistem pertanian organik juga
memanfaatkan sumber mata air untuk mencegah kontaminasi dari bahan kimia
yang berasal dari petak pertanian anorganik. Proses pemupukan dan pengairan
yang dilaksanakan selama aktivitas pertanian organik dapat mengurangi residu
kimia ke saluran irigasi dan sungai. Air saluran irigasi dari pertanian organik yang
membawa sisa pupuk dan pestisida berbahan alami dapat masuk dan keluar dari
petak-petak sawah yang akhirnya masuk ke sungai, sehingga menjaga kualitas air
tetap baik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kualitas air saluran irigasi
pertanian organik di Desa Rowosari Kecamatan Suberjambe Kabupaten Jember
berdasarkan indeks EPT-BI.
Indeks EPT-BI didasarkan pada kekayaan dan kelimpahan anggota bangsa
Ephemeroptera, Plecoptera dan Trichoptera pada tahap larva-nimfa. Larva-nimfa
EPT digunakan untuk menilai kualitas air sungai karena sebagian besar
anggotanya bersifat sensitif terhadap pencemaran air dan hidup menetap di dasar
perairan sehingga keberadaannya dapat menggambarkan kualitas air tersebut.
Kelompok larva-nimfa yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari tiga
lokasi saluran irigasi pertanian organik. Data kelimpahan suku dan parameter
fisika-kimia air irigasi dicatat untuk dilakukan analisis data, sehingga diperoleh
nilai EPT-BI dalam menentukan status kualitas air saluran irigasi. Kelimpahan
suku sensitif anggota bangsa EPT yang tinggi menandakan bahwa kualitas air tergolong baik dan begitupun sebaliknya. Kelimpahan suku sensitif yang tinggi
pada suatu perairan mengindikasikan bahwa kualitas air di perairan tersebut
adalah baik (tidak tercemar). Nilai EPT-BI yang rendah menunjukkan kualitas air
yang baik atau tidak tercemar, sedangkan nilai EPT-BI yang tinggi menunjukkan
kualitas air yang tercemar
Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa komposisi suku anggota bangsa
EPT di saluran irigasi pertanian organik Desa Rowosari terdiri atas 12 suku. Suku
yang kelimpahannya paling tinggi adalah Philopotamidae, sedangkan Nemouridae
adalah suku yang kelimpahannya paling rendah. Kelimpahan suku
Philopotamidae adalah sebesar 166 individu dan suku Nemouridae sebesar 3
individu. Kualitas air saluran irigasi pertanian organik di Desa Rowosari
Kabupaten Jember berdasarkan indeks biotik EPT dikategorikan tidak tercemar
yaitu sebesar 3,72. Kualitas air saluran irigasi yang tidak tercemar didukung oleh
keberadaan suku sensitif di lokasi penelitian. Jumlah suku EPT sensitif yang
ditemukan adalah 50 % dari jumlah seluruh suku yang ditemukan di saluran
irigasi pertanian organik di Desa Rowosari.
Kesimpulan penelitian ini adalah komposisi suku anggota bangsa EPT
yang ditemukan di saluran irigasi pertanian organik di Desa Rowosari meliputi
Baetidae, Caenidae, Ephemeridae, Leptophlebiidae, Nemouridae, Perlidae,
Hydropsychidae, Lepidostomatidae, Leptoceridae, Limnephilidae, Philopotamidae
dan Phryganeidae. Suku yang kelimpahan paling tinggi adalah suku
Philopotamidae dan yang paling rendah adalah Nemouridae. Kualitas air saluran
irigasi pertanian organik di Desa Rowosari Kabupaten Jember berdasarkan indeks
biotik EPT termasuk kategori tidak tercemar.