dc.description.abstract | Sumber air yang digunakan oleh masyarakat memiliki risiko mengalami
kontaminasi mikroorganisme dari luar seperti Soil-Transmitted Helminths (STH).
Prevalensi infestasi STH di Indonesia masih cukup tinggi dengan persentase
bervariasi antara 2,5% hingga 62%. Kerugian yang ditimbulkan oleh infestasi STH
yaitu memengaruhi pencernaan dan penyerapan makanan sehingga menghambat
perkembangan kecerdasan, fisik, hingga produktivitas penderita. Salah satu
penyakit yang paling sering disebabkan oleh STH adalah diare. Kasus diare di
Kabupaten Jember sendiri masih cukup tinggi dengan jumlah 48.582 kasus pada
tahun 2018. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara faktor-faktor
higiene dan sanitasi rumah tangga dengan kontaminasi STH pada sumber air di
Kecamatan Sukowono dan Sukorambi, Kabupaten Jember.
Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian analitik
observasional dengan desain cross-sectional. Data pada penelitian ini
menggunakan data primer faktor risiko higiene dan sanitasi rumah tangga yang
didapatkan dari wawancara menggunakan kuesioner. Data primer kontaminasi STH
pada sumber air rumah tangga didapatkan dengan deteksi manual mikroskop di
Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Jember. Pembuatan
preparat menggunakan metode sedimentasi dan flotasi. Data diambil pada bulan
Desember 2020 hingga Maret 2021 dan dianalisis menggunakan Uji Fisher Exact.
Hasil penelitian ini didapatkan 46 sampel yang terdiri atas 23 subjek
penelitian dari Kecamatan Sukowono dan 23 subjek penelitian dari Kecamatan
Sukorambi. Persentase kontaminasi STH di sumber air rumah tangga adalah 8,7%
(4 sampel) dengan spesies cacing tambang pada sumur gali. Karakteristik subjek
penelitian didominasi oleh jenis kelamin perempuan, berusia dewasa, tingkat
pendidikan SD, dan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga. Distribusi faktor-faktor
higiene dan sanitasi subjek penelitian ini yaitu tidak mencuci tangan sebesar 4,3%,
defekasi di sungai/tanah sebesar 13,0%, tidak rutin memotong kuku sebesar 34,8%,
tidak memiliki fasilitas jamban sebesar 8,7%, pembuangan akhir tinja langsung ke
sungai/selokan sebesar 23,9%, jenis sumber air berupa sumur gali sebesar 78,3%,
dan sumber air memiliki jarak ≤10 meter dari pembuangan tinja sebesar 45,7%.
Kesimpulan dari penelitian adalah faktor-faktor higiene tidak berhubungan dengan
kontaminasi STH pada sumber air di Sukowono dan Sukorambi Kabupaten Jember.
Faktor sanitasi jenis saluran pembuangan tinja berhubungan dengan kontaminasi
STH pada sumber air di Sukowono dan Sukorambi Kabupaten Jember, sedangkan
faktor-faktor sanitasi lainnya tidak berhubungan dengan kontaminasi STH pada
sumber air di Sukowono dan Sukorambi Kabupaten Jember. | en_US |