Optimasi Croscarmellose Sodium Dan Pati Jagung Pregelatinasi Dalam Sediaan Orally Disintegrating Tablet Setirizin Dihidroklorida
Abstract
Setirizin diHCl adalah antihistamin yang efektif mengobati alergi
dibandingkan dengan antihistamin lain karena memiliki efek yang lebih kuat, onset
cepat dan durasi aksi yang lebih lama (Corbo dkk., 2002). Umumnya bentuk
sediaan setirizin diHCl yang beredar di pasaran adalah tablet. Namun, orang yang
mengalami alergi akan mengalami gejala susah menelan yang membuatnya
kesulitan untuk mengonsumsi setirizin diHCl dalam bentuk tablet. Sediaan tablet
juga memiliki rasa yang kurang enak karena rasa pahit dari bahan aktif yang tidak
tertutupi (Safitri dkk., 2019). Beberapa hal tersebut mengakibatkan
ketidaknyamanan dan ketidakpatuhan pasien. Oleh karena itu, perlu dilakukan
pembuatan setirizin diHCl dalam bentuk sediaan lain yang dapat mengatasi masalah
tersebut.
Orally disintegrating tablet (ODT) adalah bentuk sediaan yang larut dalam
air liur dalam beberapa detik tanpa perlu mengunyah tablet atau minum air
(Almukainzi, 2018). Sediaan ini memiliki rasa yang enak dibandingkan tablet
karena mengandung pemanis yang sesuai. ODT memiliki banyak keuntungan
diantaranya, penggunaannya praktis, memiliki rasa yang enak, serta dapat dengan
mudah diberikan kepada pasien yang mengalami gangguan menelan, pediatri, dan
geriatri. Sediaan ODT dapat terlarut cepat didalam mulut karena dalam formulanya
mengandung superdisintegran, bahan pengikat serta bahan tambahan lain yang
sesuai sehingga membantu proses hancurnya tablet dalam mulut (Sahoo dkk.,
2010). Proporsi bahan pengikat dan superdisintegran yang digunakan dalam
sediaan ODT harus diperhitungkan karena akan sangat berpengaruh terhadap
karakteristik fisik dari tablet.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan optimasi croscarmellose sodium
sebagai superdisintegran dan pati jagung pregelatinasi sebagai pengikat dalam
formula ODT setirizin diHCl menggunakan metode desain faktorial. Pembuatan ODT diawali dengan pembuatan pati jagung pregelatinasi dilanjut dengan
melakukan pencampuran serbuk kemudian dievaluasi sifat alirnya, meliputi laju
alir, sudut diam, indeks kompresibilitas dan rasio hausner. Serbuk kemudian dicetak
dengan metode kempa langsung dan dievaluasi. Evaluasi yang dilakukan meliputi
kekerasan, kerapuhan, waktu pembasahan, waktu hancur, dan disolusi. Langkah
selanjutnya adalah melakukan optimasi menggunakan software design expert
11.1.2.0. full version. Respon yang diteliti adalah laju alir, kekerasan, kerapuhan,
waktu pembasahan dan waktu hancur. Formula optimum yang didapat diharapkan
akan menghasilkan campuran serbuk yang mempunyai laju alir yang baik dan
setelah dicetak menghasilkan tablet dengan kekerasan dan kerapuhan yang
memenuhi persyaratan, serta waktu pembasahan dan waktu hancur yang cepat.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa semua formula memenuhi
persyaratan uji disolusi. Faktor croscarmellose sodium yang meningkat maka akan
menurunkan laju alir dan kekerasan, meningkatkan kerapuhan, serta menurunkan
waktu pembasahan dan waktu hancur. Faktor pati jagung pregelatinasi yang
meningkat maka akan meningkatkan laju alir dan kekerasan, menurunkan
kerapuhan serta meningkatkan waktu pembasahan dan waktu hancur. Formula
optimum ODT setirizin diHCl 10 mg diperoleh dari konsentrasi crosscarmellose
sodium 6,613 mg dan pati jagung pregelatinasi 20 mg. Formula ini menghasilkan
respon laju alir 13,412 g/detik, kekerasan 4,646 kg, kerapuhan 0,815 %, waktu
pembasahan 63,677 detik, dan waktu hancur 18,641 detik.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1490]