dc.description.abstract | Foodborne disease merupakan ancaman utama bagi kesehatan masyarakat
yang sering dikaitkan dengan adanya mikroorganisme patogen bersifat infeksius
maupun toksik yang masuk ke dalam tubuh akibat dari konsumsi makanan yang
telah terkontaminasi. World Health Organization (WHO) telah melaporkan
sekitar 600 juta penduduk dunia yang mengalami keracunan makanan setiap
tahun. Salah satu faktor yang menyebabkan foodborne disease, yaitu kontaminasi
bakteri patogen pada sayuran yang dikonsumsi secara mentah salah satunya yakni
tomat. Tomat berpotensi terkontaminasi bakteri patogen sebelum maupun setelah
panen. Beberapa penelitian sebelumnya menemukan bakteri patogen pada tomat,
seperti Eschericia coli, L. monocytogenes, Salmonella spp., Staphylococcus
aureus, dan Shigella spp. Salah satu faktor penting terjadinya kontaminasi bakteri
pada sayuran adalah perilaku personal hygiene pedagang serta sanitasi yang buruk
terhadap sayuran. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya personal hygiene dan
sanitasi pedagang di Pasar Tanjung masih buruk. Oleh karena itu, penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui hubungan antara perilaku personal hygiene pedagang
dengan kontaminasi bakteri pada tomat di pasar tradisional Kabupaten Jember.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan
desain penelitian cross sectional, dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi FK
UNEJ pada bulan November 2020 sampai dengan Februari 2021. Besar sampel
penelitian ini adalah 40 pedagang. Perilaku personal hygiene pedagang diperoleh
dari observasi secara langsung dengan lembar observasi di delapan pasar
tradisional terpilih di Kabupaten Jember, bakteri kontaminan diidentifikasi dengan
pemeriksaan mikrobiologi. Data yang diperoleh kemudian diolah menggunakan
aplikasi SPSS dengan analisis univariat, bivariat menggunakan uji Chi Square.
Hasil penelitian ini menunjukan seluruh (100%) sampel tomat yang
diperoleh dari delapan pasar tradisional Kabupaten Jember terkontaminasi bakteri.
Jumlah koloni bakteri tertinggi berdasarkan perhitungan total plate count (TPC)
dengan metode spread plate sebesar >2,5 x 108 CFU/g dan total bakteri terendah
sebesar 4,6 x 105 CFU/g. Jenis bakteri yang ditemukan pada penelitian ini adalah
Vibrio parahaemolyticus (15%), Shigella sp. (62,5%), Salmonella sp. (72,5%),
Vibrio cholerae (82,5%), Eschericia coli (90%), dan Staphylococcus aureus
(92,5%). Hasil uji bivariat menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang
bermakna antara personal hygiene, sanitasi, fasilitas pendukung, dan karakteristik
pedagang dengan terjadinya kontaminasi bakteri pada tomat yang di jual di
delapan pasar tradisional Kabupaten Jember karena nilai p value > α (α=0,05).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat adanya hubungan
antara perilaku personal hygiene pedagang dengan terjadinya kontaminasi bakteri
pada tomat yang dijual di delapan pasar tradisional Kabupaten Jember. Saran pada penelitian ini perlu dilakukan penelitian selanjutnya untuk mengetahui faktorfaktor perancu lainnya sebagai penyebab terjadinya kontaminasi bakteri pada
tomat, seperti proses prepanen hingga pasca panen. | en_US |