dc.description.abstract | Dukungan Sosial Kader Kesehatan Terhadap Pencegahan Dan
Penanggulangan Tuberkulosis (TBC) Pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi
Kualitatif di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Jember); Carissa Oktavia
Kusumawardhani, 162110101057; 2021; 146 halaman; Peminatan Promosi
Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas
Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember.
Lingkungan Lembaga Pemasyarakatan merupakan salah satu penyumbang
kasus TBC di Kabupaten Jember. Pernah tercatat setidaknya 97 dari 538 WBP
telah terkonfirmasi mengidap TBC paru (Database Lembaga Pemasyarakatan
Kelas IIA Jember, 2016). Berdasarkan data Dinkes Jember Tahun 2019,
prevalensi kasus TBC di LAPAS Jember terus mengalami penurunan pada tahun
2017 hingga 2018. Pada tahun 2019, tercatat setidaknya sebanyak 3 (tiga) kasus
TBC di Lapas Jember. Diketahui bahwa Lapas Jember telah melebihi kapasitas
penghuni (over capacity). Dengan adanya kondisi tersebut, membuat WBP
penderita TBC maupun narapidana lainnya sangat rentan berpotensi tertular TBC
terlebih pada masa penyebaran wabah Coronavirus 2 (SARS-COV2). Peran kader
kesehatan dalam memberikan pendampingan maupun sosialisasi kesehatan
sangatlah penting bagi penderita TBC dalam mencegah dan menanggulangi TBC
selama masa pandemi covid-19 di Lapas Kelas IIA Jember.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Penentuan informan penelitian dilakukan dengan
menggunakan teknik purposive sampling. Terdapat 3 informan dalam penelitian
ini diantaranya informan kunci yang terdiri dari 1 (satu) petugas pelayanan
kesehatan, informan utama terdiri dari 6 (enam) kader dan informan tambahan
terdiri dari 2 (dua) WBP penderita TBC. Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan melakukan wawancara mendalam menggunakan lembar panduan
wawancara yang dilakukan secara daring melalui voice note whatsapp dan
aplikasi zoom meet. Analisis data dalam penelitian ini dengan menggunakan
thematic content analysis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh kader telah memberikan
edukasi kepada WBP penderita TBC. Seluruh kader mengungkapkan akan memberikan nasihat kepada mereka apabila terdapat WBP penderita TBC
berkeluh kesah merasa lelah dan enggan menerapkan protokol kesehatan yang
ditetapkan selama pandemi covid-19. Seluruh kader memberikan petunjuk berupa
informasi kesehatan diantaranya disertai dengan pemberian peringatan maupun
teguran. Sebagian besar informan utama memberikan pernyataan memberikan
rasa empati terhadap penerapan peraturan selama masa pandemi covid-19. Namun
terdapat kader yang tidak memberikan ungkapan empati dengan alasan ada
tidaknya peraturan tidak berpengaruh bagi WBP, karena yang terpenting kiriman
yang diberikan oleh keluarga tidak terhambat untuk diberikan.
Seluruh kader memberikan pernyataan bahwa WBP penderita TBC tidak
pernah berkeluh kesah dengan adanya penerapan protokol kesehatan. Namun
apabila ada yang mengeluhkan hal tersebut, seluruh kader akan memberikan
motivasi kepada penderita. Seluruh informan juga mengungkapkan penderita tidak
pernah merasa ingin putus dalam menjalani pengobatan. Menurut kader,
penderitaTBC telah mengerti bahwa pengobatan yang dilakukan sangat penting
bagi kesembuhan mereka. Namun, apabila terdapat penderita yang bercerita akan
hal tersebut, beberapa kader TBC akan memberikan ungkapan positif agar
penderita tidak merasa berkecil hati. Namun beberapa kader lainnya
mengungkapkan tidak memberikan ungkapan positif dikarenakan beranggapan
bahwa penderita TBC dianggap sudah dewasa dan memiliki pemikiran sendiri
sehingga tidak lagi sebagai anak kecil yang harus selalu diarahkan. Mereka hanya
menyampaikan keluhan tersebut pada petugas kesehatan di poliklinik agar
nantinya dapat diselidiki lebih lanjut dan dapat dicarikan solusi yang perlu
dilakukan.
Saran dari peneliti adalah bagi kader kesehatan diharapkan dapat
meningkatkan komunikasi maupun ketrampilan penyampaian informasi yang aktif
terutama dalam hal peningkatan kepatuhan pengobatan penderita TBC agar tidak
putus dalam melakukan pengobatan. Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Jember dapat menjalin kerjasama untuk dapat memberikan program
kesehatan masyarakat yang bersifat preventif dan promotif kepada kader
kesehatan guna mengasah kemampuan mahasiswa dalam memberikan sosialisasi,
bimbingan, dan edukasi kepada kader kesehatan di Lapas Kelas IIA, Jember. | en_US |