dc.description.abstract | Lokasi pembangunan kawasan perumahan New South West City Citraland
Driyorejo CBD yang awalnya merupakan lahan konservasi yang mampu meresap air
hujan kedalam tanah berubah menjadi lahan yang diperuntukan untuk area
pemukiman. Seiring dengan perubahan tata guna lahan yang terjadi akan
mempengaruhi kondisi saluran drainase pada sekitar wilayah pembangunan. Dari
hasil pengamatan dilapangan kondisi drainase disekitar wilayah perumahan Citraland
Driyorejo CBD saat ini kurang baik, hal tersebut di karenakan ketidakmampuan
saluran untuk menampung debit limpasan dari saluran sebelumnya. Dengan adanya
perubahan tata guna lahan yang digunakan sebagai lokasi pembangunan perumahan
Citraland Driyorejo CBD dan meningkatnya intensitas air hujan maka akan
menyebabkan peningkatan genangan di area tersebut. Permasalahan saluran limpasan
yang ada di sekitar wilayah perumahan Citraland Driyorejo CBD telah dilakukan
upaya untuk menanggulangi dengan memaksimalkan kembali kinerja dari drainase
yang ada, akan tetapi upaya yang dilakuan belum bisa mengurangi permasalahan
yang terjadi. Oleh karena itu, agar tidak bertambahnya volume genangan yang terjadi
di area tersebut maka perlu direncanakan sistem eco-drainase dengan menggunakan
sumur resapan dimana untuk mengendalikan air hujan agar meresap kedalam tanah
dan tidak banyak terbuang sebagai aliran permukaan.
Lokasi penelitian dilakukan di perumahan Citraland Driyorejo CBD, terletak di
Jl.Raya Petiken, Mulung Kecamatan Driyorejo Kabupaten Gresik. Analisis data yang
pertama dilakukan adalah mencari debit curah hujan dengan menggunakan data curah
hujan selama 10 tahun dari 2009 – 2019 dari 3 stasiun terdekat. Metode yang digunakan untuk mencari data curah hujan adalah metode poligon thiessen dan untuk
mencari curah hujan rencana dengan periode ulang 2 tahun untuk perencanaan desain
sumur resapan dan 5 tahun untuk perencanaan desain saluran limpasan.
Perencanan saluran di perumahan Citraland Driyorejo CBD direncanakan
dengan berdasarkan Peraturan Departemen Pekerjaan Umum tahun 2014, didapatkan
desain jaringan drainase dengan kontruksi saluran tersier dan sekunder dengan
panjang saluran total 6172 m. Ukuran dimensi saluran tersier sebesar 30 x 30 cm, 40
x 40 cm, 50 x 50 cm, 50 x 60 cm dan 60 x 80 cm. sedangkan untuk saluran sekunder
ukuran dimensi yang digunakan 60 x 80cm, 80 x 100 cm dan100 x 120 cm.
Berdasarkan pengujian tanah yang dilakukan dengan menggunakan metode
falling head, didapatkan nilai permeabilitas tanah sebesar 3,474 cm/jam. Perencanaan
desain sumur resapan berdasarkan SNI 8456 : 2017 dibuat sumur resapan berbentuk
alas lingkaran berdiameter 0,8 m kedalaman 1 m untuk type rumah 5 x 16, 7 x 16, 8 x
16, 5 x 14, 5 x 18, 5 x 15. Sumur resapan yang direncanakan pada penelitian ini dapat
mereduksi banjir sebesar 10% | en_US |
dc.description.sponsorship | Dosen Pembimbing Utama : Ir. Wiwik Yunarni Widiarti, S.T., M.T.
Dosen Pembimbing Anggota : Retno Utami Agung Wiyono, S.T., M.Eng., Ph.D | en_US |