Rekonstruksi Laporan Keuangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Menengah (Studi Kasus pada Unit Usaha Agrowisata Kebun Al Quran BUMDes Abadi di Kabupaten Banyuwangi)
Abstract
Pembangunan pada dasarnya merupakan upaya yang dilakukan oleh setiap
negara, salah satunya adalah Negara Indonesia. Upaya tersebut dimaksudkan untuk
meningkatkan kemandirian suatu negara. Pembangunan dengan memberikan
kewenangan penuh pada setiap daerah merupakan salah satu langkah pemerintah
dalam mempercepat pembangunan nasional, hal itulah yang melahirkan konsep
otonomi daerah. Otonomi daerah diharapkan dapat mendorong kemandirian setiap
daerah dalam menyelesaikan masalah yang dialami disetiap daerah. Dalam
pembangunan setiap daerah tidak harus sama, hal itu disesuaikan dengan
karakteristik dan kebutuhan di masing-masing wilayah itu sendiri.
Pemerintah melakukan perluasan desentralisasi hingga desa yang
merupakan sub bagian pemerintahan yang langsung menyentuh masyarakat.
Pembangunan desa sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan pembangunan
nasional, hal tersebut membuat desa adalah unsur yang sangat penting dala
suksesnya pembangunan nasional. Pengembangan dengan basis perekonomian desa
sudah lama dijalankan oleh pemerintah dengan upaya membuat berbagai program.
Namun hasilnya masih belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Pada umumnya
desa sangat bergantung pada intervensi pemerintah yang besar, hal itu tidak sematamata baik karena dapat menghambat daya kreativitas dan kemandirian masyarakat
desa, hal itu dapat membuat desa ketergantungan terhadap stimulus pemerintah.
Otonomi menuntut kemandirian desa diberbagai bidang, termasuk
kemandirian didalam mendanai dan dalam melaksanakan pembangunan di
daerahnya. Langkah strategis yang dilakukan desa adalah dengan membentuk
kelembagaan ekonomi yang dikelola secara profesional oleh masyarakat untuk
mengembangkan potensi desa yaitu Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai