Show simple item record

dc.contributor.authorYONINDI, Naomi Berthi
dc.date.accessioned2022-06-27T08:35:22Z
dc.date.available2022-06-27T08:35:22Z
dc.date.issued2021-10-14
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107548
dc.description.abstractTanaman tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan komoditas komersial yang penting karena memberikan kontribusi sebanyak 86% untuk produksi gula di dunia, terutama di negara berkembang beriklim tropis seperti Indonesia. Produktivitas tanaman tebu sering diganggu oleh beberapa sumber penyakit, diantaranya disebabkan oleh fungi, bakteri, virus dan fitoplasma. Salah satu penyakit pada tanaman tebu yang dapat menghambat produktivitasnya adalah mosaik. Penyakit mosaik disebabkan oleh virus SCMV (Sugarcane mosaic virus). SCMV merupakan salah satu virus yang paling umum dan bersifat patogen, menyebabkan kerugian global yang signifikan pada tanaman jagung, tebu dan beberapa germinae lainnya. Infeksi SCMV pada daun tanaman tebu, mengakibatkan kerusakan klorofil sehingga menyebabkan penurunan produktivitas sekitar 42-50 %. Dalam menanggulangi permasalahan tersebut, maka dilakukan pendekatan bioteknologi yaitu teknik RNAi . RNAi merupakan suatu teknik rekayasa genetika yang dapat digunakan untuk mendukung peningkatan pertahanan/resistensi tanaman dalam melawan infeksi virus. RNAi merupakan suatu sistem regulasi gen yang dapat menghambat ekspresi gen melalui interaksi spesifik antara RNA dengan siRNA (small interfering RNA). Pada penelitian sebelumnya, telah dilakukan uji karakter ekspresi gen dan ketahanan pada tanaman tebu transgenik RNAi terhadap infeksi SCMV. Sehingga, penelitian ini perlu adanya uji stabilitas gen dan uji ketahanan tanaman tebu transgenik terhadap infeksi SCMV. Langkah penting yang perlu dilakukan untuk uji stabilitas genetik pada tebu transgenik RNAi yaitu isolasi DNA genom, analisis PCR, uji tular,Pengamatan morfologi tanaman, isolasi RNA dan analisi RT-PCR. Hasil stabilitas genetik tebu transgenik menunjukkan adanya ke stabilan pada setiap batang nodus dimulai dari nodus pertama sampai nodus kelima. Pada pengamatan morfologi tanaman tebu transgenik RNAi reisisten terhadap SCMV dan tanaman willd type tidak resisten terrhadap SCMV setelah dilakukan uji tular menunjukkan bahwa tanaman wild type mengalami infeksi virus SCMV hal ini dikarenakan wild type tidak memiliki gen ketahanan SCMV. Hasil analisis RT-PCR menunjukkan adanya materi genetik yang virus SCMV pada tanaman wild type yang di tunjukkan adanya amplifikasi DNA berupa pita DNA dengan menggunakan primer Nib. Gen pengkode Nib-Cp (Nuclear Inclusion Body) merupakan salah satu protein fungsional virus SCMV yang mengkode enzim polimerase untuk replikasi virus.en_US
dc.description.sponsorshipProf. Dr. Ir. Bambang Sugiharto, M. Agr. Sc (Dosen Pembimbing) Mukhamad Su’udi, Ph.D. (Dosen Pembimbing)en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alamen_US
dc.subjectGenetik dan Ketahanan Tebuen_US
dc.titleStabilitas Genetik dan Ketahanan Tebu Transgenik Rnai Terhadap Infeksi Virus Scmv Sugarcane Mosaic Virusen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record