Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Buah Kakao pada Kadar Kolesterol dan MDA Mencit yang Mengalami Diabetes Neuropati
Abstract
Diabetes neuropati (DN) merupakan komplikasi yang paling umum dan yang
tidak disadari gejalanya pada 50% penderita DM. Neuropati merupakan
komplikasi yang menyerang pada sistem saraf. Kadar glukosa darah yang tinggi
akan mengakibatkan serat saraf mengalami kerusakan sehingga proses transmisi
sinyal tidak berjalan dengan baik. Sinyal yang tidak terkirim dengan benar
tersebut akan mengakibatkan hilangnya indera perasa dan meningkatkan rasa
nyeri. Kerusakan saraf tepi yang umum terjadi dimulai dari ibu jari kaki hingga
seluruh bagian kaki dan dapat menimbulkan mati rasa. Diabetes neuropati dapat
ditemukan di akhir DM tipe 1 atau di awal DM tipe 2. Meskipun belum jelas,
namun peningkatan pembentukan radikal bebas dan kurangnya pertahanan
antioksidan mengakibatkan timbulnya stres oksidatif diduga terlibat dalam
patogenesis dari diabetes neuropati.
Ekstrak kulit buah kakao memiliki kandungan senyawa flavonol (katekin
dan epikatekin) dan prosianidin yang diduga memiliki aktivitas sebagai
antioksidan. Hal inilah yang menyebabkan penurunan kadar kolesterol dan kadar
MDA pada DN. Berdasarkan uraian tersebut, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kulit buah kakao terhadap kadar
kolesterol dan kadar MDA darah pada mencit diabetes neuropati yang diinduksi
aloksan.
Jenis penelitian yang digunakan adalah true experimental laboratories
dengan rancangan penelitian post test with control group design. Hewan uji yang
digunakan sebagai sampel yaitu 24 ekor mencit jantan galur Balb/C dengan berat
20-30 gram, umur 2-3 bulan yang kemudian dibagi dalam 6 kelompok perlakuan.
Enam kelompok perlakuan tersebut terdiri kelompok normal, kelompok kontrol
negatif, kelompok kontrol positif, dan tiga kelompok perlakuan ekstrak etanol
kulit buah kakao masing-masing dengan dosis 250 mg/kgBB, 500 mg/kgBB, dan 750 mg/kgBB. Mencit yang digunakan sebagai model diabetes diinduksi dengan
aloksan dengan dosis 225 mg/kgBB secara intraperitoneal. Mencit diukur kadar
glukosanya pada hari ke 7 dan 14 setelah induksi untuk melihat kestabilan kadar
glukosa dalam keadaan tinggi (>130 mg/dL). Mencit yang memiliki kadar glukosa
>130 mg/dL dinyatakan DM. Pada hari ke 14, dilakukan randomisasi. Setelah
randomisasi, hewan uji dalam setiap kelompok diberikan perlakuan (CMC Na 1%,
metformin, dan tiga dosis ekstrak etanol kulit buah kakao) selama 14 hari dengan
frekuensi pemberian satu kali sehari secara oral kemudian diambil darahnya
melalui jantung. Data yang didapatkan dianalisis menggunakan One Way ANOVA
dan dilanjutkan dengan uji Least Significant Different (LSD).
Hasil analisis menunjukkan ekstrak etanol kulit buah kakao (Theobroma
cacao L.) dosis 250 mg/kgBB, 500 mg/kgBB, dan 750 mg/kgBB cukup efektif
dalam menurunkan kadar MDA darah mencit diabetes neuropati yang diinduksi
aloksan. Esktrak dengan dosis 750 mg/kgBB memberikan penurunan kadar MDA
paling banyak, namun belum mampu menurunkan hingga ke keadaan normal.
Ekstrak etanol kulit buah kakao dosis 750 mg/kgBB adalah dosis yang efektif
dalam menurunkan kadar kolesterol pada mencit diabetes neuropati yang
diinduksi aloksan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak etanol kulit buah
kakao (Theorboma cacao L.) dapat menurunkan kadar kolesterol dan MDA darah
pada mencit diabetes neuropati yang diinduksi aloksan.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]