Potensi Energi Listrik Pada Sayur Dan Buah Untuk Energi Terbarukan BioBaterai
Abstract
Pada masa saat ini kebutuhan listrik sangat diperlukan untuk melakukan
aktifitas sehari-hari. Dengan jumlah kepadatan penduduk yang semakin bertambah
setiap tahun di Indonesia ini, kebutuhan listrik untuk melakukan aktifitas
masyarakat sangat diperlukan atau dalam kata lain listrik merupakan sebuah
kebutuhan primer dalam masyarakat masa ini. Dari bertambahnya penduduk
tersebut kebutuhan akan listrik pun bertambah setiap tahunnya, dengan data yang
didapat pada 2015 konsumsi baru 910 kilowat jam (kWh) per kapita. Kemudian
meningkat menjadi 1.084 kWh/kapita pada 2019. Dengan demekian dari
peningkatan konsumsi listrik yang terus bertambah harus ada terobosan baru atau
energi listrik baru dan terbarukan. Pada buah dan sayuran yang mengandung zat
asam karbonat, asam sitrat dan NADH ( kimia yang menghasilkan energi sel).
Kemudian menurut Amin dan Dey (2000), pada saat buah dan sayur mulai
membusuk akan terjadi proses fermentasi, pada saat proses ini akan menghasilkan
asam yang lebih yang meningkatakan kekuatan elektrolit dalam buah dan sayuran.
Pada pengujian pengaruh nilai PH terhadap tegangan dan arus pada larutan
elektrolit terbukti bahwa nilai PH berpengaruh pada nilai tegangan yang di hasilkan
oleh larutan asam elektrolit. Pada Tomat nilai PH yang terukur sebesar 3.57 lalu
pada wotel terukur nilai Ph sebesar 4.2, kemudian pada mentimun mendapat nilai
Ph sebesar 4.13 dan terakhir pada kubis dengan nilai Ph sebesar 3.93. pada
pengukuran Ph ini nilai keasaman sangat berpengaruh pada saat pengukuran, yang
mana larutan tersebut telah dibusukkan selama 14 hari.
Pada pengujian pengaruh variasi elektroda pada arus dan tegangan diketahui
pasangan elektroda grafit dan magnesium menghasilkan arus dan tegangan yang
optimal dibanding pasangan elektroda lain. Dimana pada larutan elektrolit
x
mentimun dengan pasangan elektroda grafit magnesium dengan rangkaian seri
menghasilkan arus sebesar 2,4 ampere dan tegangan sebesar 4,04 volt.
Dalam pengujian tegangan untuk tingkat daya tahan limbah buah sebagai
larutan elektrolit yang diukur untuk dapat mengisi batre penuh dengan total waktu
yang diketahui yaitu selama 37 menit 8 detik, dalam proses pengisian batre diukur
nilai Arus keluar yang didapatkan sebesar 0.1 A dan Tegangan keluar yang
didaptkan sebesar 5.42 V.
Dapat disimpulkan bahwa dari larutan elektrolit menghasilkan asam yang
dapat digunakan untuk energi yang dapat menggantikan baterai. Yang mana nilai
dari keasaman dari larutan tersebut yang akan digunakan untuk pengambilan data
dan digunakan sebagai sumber energi terbarukan. Sehingga nilai arus dan tegangan
yang digunakan dari larutan mentimun dengan nilai arus 0,22 ampere dan tegangan
sebesar 1,04 volt untuk setiap sel.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4149]