• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Nursing
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Nursing
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Hubungan Berat Badan Berlebih dengan Risiko Kejadian Disfungsi Seksual pada Wanita Diabetes Melitus Tipe 2 di Poli Interna Rsd Dr. Soebandi Jember

    Thumbnail
    View/Open
    DHEA CRISTINA DAMAIYANTI SARAGIH - 172310101071.pdf (3.271Mb)
    Date
    2021-07-10
    Author
    SARAGIH, Dhea Cristina Damaiyanti
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Diabetes Melitus dipengaruhi oleh faktor risiko yang dapat dimodifikasi atau diubah khususnya berat badan berlebih, dimana meningkatnya akumulasi jaringan adiposa yang mengakibatkan sekresi leptin yang berlebihan sehingga terjadi penipisan epitel mukosa vagina, atrofi dinding vagina dan penurunan vasokongesti genital yang memicu nyeri saat aktivitas seksual. Kondisi hiperglikemia disebabkan karena menurunnya kepekaan sel–sel beta pulau Langerhans terhadap rangsangan yang akan menyebabkan komplikasi mikrovaskuler seperti otonom neuropati yang berakibat penurunan sensitivitas yang mempengaruhi suplai darah ke vagina dan klitoris. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan berat badan berlebih dengan risiko kejadian disfungsi seksual pada wanita dengan DM tipe 2. Variabel independen penelitian ini adalah berat badan berlebih dan variabel dependen adalah risiko disfungsi seksual. penelitian ini menggunakan desain korelasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode non-probability sampling dengan teknik accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 37 wanita dengan DM Tipe 2. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah microtoise dan timbangan injak untuk mengobservasi pengukuran IMT serta kuesioner yang digunakan adalah kuerioner Female Sexual Function Index (FSFI). Analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis menggunakan Spearmen-Rank. Hasil menunjukan pada berat badan berlebih didapatkan nilai median 25,7 dengan nilai min-maks 25,2-27,8. Pada risiko disfungsi seksual sebesar didapatkan nilai median 20,2 dengan miali min-maks 11,2-27,2 Hasil uji korelasi menunjukan bahwa terdapat hubungan antara berat badan berlebih dengan risiko disfungsi seksual (p = 0,001, r = -0.812, α= 0,05). Didapatkan arah korelasi bersifat negatif yang menunjukan semakin bertambah berat badan berlebih maka semakin rendah skor fungsi seksual dimana skor memiliki arti responden lebih berisiko mengalami disfungsi seksual. Dimana skor Indeks Fungsi Seksual Wanita tersebut mengidentifikasi fungsi seksual wanita untuk skor total dibawah atau yang kurang dari titik potong 26,55 dianggap berisiko untuk disfungsi seksual. Sensitivitas insulin ditentukan oleh faktor lainnya seperti distribusi lemak tubuh karena jaringan adiposa berlebihan akan mensekresi leptin, sitokin, adiponektin, dan zat proinflamasi, yang berpengaruh terhadap resistensi insulin dalam menghambat fosforilasi reseptor insulin sehingga terjadi peningkatan kadar gula darah. Orang dengan berat badan berlebih memili kadar leptin yang tinggi sehingga akan menghambat steroidogenesis di ovarium dan menurunkan produksi estrogen yang menyebabkan penurunan vasokongesti genital, lubrikasi dan atrofi epitel vagina yang berujung pada nyeri saat aktivitas seksual. Domain nyeri menjadi skor terendah karena terganggunya fungsi sistem saraf dan transmisi saraf karena kondisi berat badan berlebih dan diabetes mellitus tipe 2 sehingga menimbulkan nyeri saat aktivitas seksual, tetapi kepuasan menjadi skor tertinggi karena kepuasan yang didapat tidak hanya dari aktivitas seksual melaikan kualitas perkawinan, rasa hormat serta merasa aman dalam hubungan perkawinan .Kesimpulan dari penelitian ini yakni ada hubungan signifikan antara berat badan berlebih dengan risiko disfungsi seksual pada wanita dengan DM tipe 2 di Poli Interna RSD dr. Soebandi Jember. Tenaga kesehatan diharapkan dapat melakukan pengkajian secara holistik karena risiko disfungsi seksual masih belum menjadi prioritas utama pasien jika dibandingkan dengan penyakit fisik lainnya sehingga faktor pemicu risiko disfungsi seksual dapat dikontrol.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107453
    Collections
    • UT-Faculty of Nursing [1621]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository