Analisis Kadar Kalsium (Ca) dalam Air Sumur di Desa Grenden Menggunakan Metode Spektrofotometri Ultraviolet-Visibel
Abstract
Air adalah suatu senyawa kimia dengan rumus molekul (H2O) yang memiliki manfaat
sangat besar dan sangat penting bagi makhluk hidup. Air digunakan manusia dalam
banyak kegiatan salah satunya untuk konsumsi sehari-hari seperti air minum dan
masak. Air yang dapat dikonsumsi menurut peraturan Kemenkes 32 tahun 2017
adalah air yang melewati proses atau tanpa proses pengolahan dan memenuhi syarat
kesehatan sehingga dapat langsung diminum atau konsumsi. Syarat kimia air yang
dikonsumsi menurut Kemenkes salah satunya adalah mengenai kadar Kalsium (Ca).
Kalsium (Ca) adalah salah satu logam alkali tanah. Kalsium tersebar luas dalam
mineral-mineral. Kalsium memiliki kandungan cukup besar dari batu kapur, CaCO3
(Suyanta,2016). Kadar Kalsium dalam air konsumsi atau air minum maksimal 500
mg/liter. Kalsium berasal dari aliran air yang melewati tanah-tanah kapur. Air sumur
biasanya mengandung kadar Ca yang tinggi dalam bentuk CaCO3, sehingga air yang
mengalir di daerah batuan kapur akan mempunyai tingkat kesadahan yang tinggi.
Desa Grenden adalah daerah pegunungan kapur di Kecamatan Puger Kabupaten
Jember. Kandungan mineral atau unsur-unsur kimia yang terlarut dalam air, terutama
unsur Kalsium (Ca) dapat diketahui yaitu dengan cara melakukan pengukuran kadar
Ca dalam sumber air di Desa Grenden. Penentuan kadar Kalsium (Ca) dalam air
sumur di Desa Grenden ini dilakukan dengan menggunakan metode Spektrofotometri
UV-Vis. Metode Spektrofotometri UV-Vis memiliki kelebihan yaitu memiliki batas
deteksi yang rendah serta memiliki tingkat akurasi dan presisi yang tinggi. Sampel air diambil secara random dari 12 sumur dari empat daerah lokasi yang berbeda. Lokasi
Utara, Barat, Timur dan Selatan dengan jarak yang bervariasi. Jarak antar rumah di
pemukiman warga bervariasi yang juga menunjukkan posisi sumur penduduk. Tiap
lokasi diambil tiga titik, tiap titik di ambil 3 sampel, dan lokasi pengambilan sampel
diambil dengan pertimbangan lokasi memiliki kadar Ca yang berbeda-beda sebagai
pengaruh dari faktor lokasi. Pengukuran dilakukan dengan tiga kali pengulangan
sehingga total sample sebanyak 36 sample. Hasil kadar Kalsium ditampilkan dalam
bentuk kurva hasil dari pengukuran dengan menggunakan metode Spektrofotometri
UV-Vis.
Pengaruh jarak, dari hasil penelitian semakin dekat jarak sumber air dari
gunung kapur maka semakin tinggi kandungan kadar Kalsiumnya sedangkan daerah
yang semakin jauh dari gunung kapur miliki nilai kadar yang semakin rendah. Hal ini
terbukti dari hasil penelitian yang menunjukkan kadar Kalsium yang didapat daerah
Utara1(A1) 47,31985 ppm, Utara2(A2) 40,61945ppm, dan Utara ke 3 (A3) 16,9785
ppm. Hasil nilai kadar yang di dapat daerah Barat, Timur dan Selatan sama dengan
daerah Utara.
Kadar Kalsium dalam air sumur di daerah Desa Grenden dilihat dari
parameter kadar Kalsium menurut KEMENKES RI NO. 32 /KEMENKES/ 2017,
memenuhi persyaratan kesehatan air tentang Standar Baku Mutu Kesehatan
Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi dimana
berdasarkan penelitian didapat kadar Kalsium di bawah nilai ambang batas
maksimum 500 mg/L.