dc.description.abstract | Pemadatan menggunakan metode getaran untuk campuran beton normal
disebabkan oleh frekuensi dan amplitudo yang disalurkan selama pemadatan.
Pemadatan dengan getaran dibagi menjadi tiga metode yaitu, getaran internal
getaran permukaan, Formwork vibration, dan meja getar .Metode pemadatan
menggunakan meja getar menggunakan perambatan gelombang getar dari dasar
cetakan dan gelombang getaran diserap kedalam adonan beton. Penggunaan meja
getar sebagai metode pemadatan pada penelitian ini menggunakan variasi frekuensi
getaran 40 Hz, 50 Hz, dan 60 Hz serta durasi getaran 8 detik dan 12 detik dengan
benda uji berbentuk kubus dengan tiap sisi berukuran 15 cm menggunakan cetakan
yang terbuat dari papan triplek berisi 6 buah kubus setiap cetakan.
Material penyusun beton yang diuji terdiri dari agregat kasar, agregat halus,
dan semen. Hasil dari pengujian material ini digunakan untuk menghitung Mix
Design campuran.
Beton diuji menggunakan alat Compressive Test Concrete untuk mengetahui
kuat tekan beton terdiri dari dua yaitu, kuat tekan beton berdasarkan variasi
frekuensi getar dan durasi getar dan kuat tekan beton berdasarkan posisi adonan
pada cetakan saat pemadatan menggunakan meja getar.
Hasil dari penelitian ini adalah frekuensi dan durasi getar mempengaruhi kuat
tekan pada beton normal. Frekuensi 60 Hz dan durasi getaran 12 detik mendapat
kuat tertinggi yaitu 32,44 MPa dan frekuensi 40 Hz dn durasi getaran 8 detik
mendapatkan kuat tekan terendah 28,74 MPa.
Pengujian berdasarkan posisi adonan pada saat pengecoran membuktikan
bahwa menurut ACI 309.1 R-93, beton hasil dari pemadatan menggunakan meja
getar sering kali kurang konsisten | en_US |