Pengaruh Variasi Komposisi Media Tumbuh Matriks Hibrid Nata de Coco/Pina terhadap Karakteristik Material Komposit Ramah Lingkungan Berpenguat Serat Rami (Boehmeria nivea)
Abstract
Material komposit telah banyak diaplikasikan di berbagai bidang karena
sifatnya yang ringan, mudah dibentuk, tahan terhadap korosi, serta ekonomis.
Material komposit yang bersifat biodegradable dan ramah lingkungan atau yang
sering disebut green composite mulai digalakan karena material komposit dengan
matriks dan penguat sintetik dalam pemanfaatannya masih banyak menimbulkan
permasalahan lingkungan. Material komposit ramah lingkungan dapat diproduksi
dari matriks dan penguat alam, salah satunya yaitu matriks dari selulosa bakteri
berupa Nata dan penguat serat alam. Pada penelitian ini dipilih media tumbuh
Nata dari air kelapa (Nata de Coco) dan air sari kulit nanas (Nata de Pina) sebagai
matriks hibrid material komposit, sedangkan serat alam sebagai penguat material
komposit yang dipilih adalah serat rami.
Sintesis matriks hibrid Nata de Coco/Pina dilakukan dengan tujuan
meningkatkan kualitas matriks material komposit ramah lingkungan. Variasi
komposisi media tumbuh matriks hibrid Nata de Coco/Pina ditentukan untuk
mengetahui pengaruh komposisi media tumbuh matriks hibrid terhadap
karakteristik material komposit yang dihasilkan. Adapun variasi komposisi media
tumbuh matriks hibrid Nata de Coco/Pina yaitu (100:0)%, (75:25)%, (50:50)%,
(25:75)%, dan (0:100)% volum dengan kode sampel secara berturut-turut yaitu A,
B, C, D, dan E. Selama pembuatan Nata ditambah sukrosa sebanyak 5 gram, ZA
food grade 0,6 gram, asam asetat 25% 4 ml dan bakteri Acetobacter xylinum
sebanyak 12 ml, kemudian difermentasikan selama 10 hari. Sedangkan serat rami
setelah dipotong dengan ukuran panjang 0,3 cm – 0,5 cm dilakukan modifikasi
permukaan serat dengan alkalisasi menggunakan larutan NaOH 5% selama 2 jam,
lalu dijadikan lamina. Sintesis material komposit ramah lingkungan berpenguat
serat rami dengan variasi komposisi media tumbuh matriks hibrid Nata de
Coco/Pina dilakukan menggunakan metode sandwich, kemudian dipres pada suhu
80oC selama 20 menit dan 65oC selama 20 menit memakai hot press machine
dengan tekanan 10 MPa. Material komposit hasil sintesis tersebut kemudian
dilakukan karakterisasi untuk mengetahui pengaruh variasi komposisi media
tumbuh matriks hibrid Nata de Coco/Pina. Karakterisasi yang dilakukan meliputi
uji tarik menggunakan alat uji merek Hung Ta tipe SF093A dengan kecepatan
crosshead 10 N/s dan jarak antar penjepit 3 cm, kemudian uji densitas serta uji
FTIR menggunakan alat uji merek Thermo Scientific Nicolet iS10.
Nilai kekuatan tarik material komposit ramah lingkungan hasil sintesis
dari sampel A, B, C, D, dan E secara berturut-turut bernilai (17,31 ± 0,26) MPa,
(17,84 ± 0,23) MPa, (17,99 ± 0,26) MPa, (18,54 ± 0,62) MPa, dan (20,24 ± 0,61)
MPa. Nilai modulus elastisitas material komposit ramah lingkungan hasil sintesis dari sampel A, B, C, D, dan E secara berturut-turut bernilai (62,78 ± 3,55) MPa,
(64,76 ± 0,48) MPa, (66,57 ± 3,79) MPa, (68,27 ± 0,88) MPa, dan (70,00 ± 1,73)
MPa. Kekuatan tarik dan modulus elastisitas bertambah besar seiring kenaikan
jumlah air sari kulit nanas pada komposisi media tumbuh matriks hibrid Nata de
Coco/Pina. Kekuatan tarik dan modulus elastisitas terbesar terdapat pada variasi
komposisi media tumbuh matriks hibrid Nata de Coco/Pina (0:100)% volum,
kemudian kekuatan tarik dan modulus elastisitas terkecil terdapat pada variasi
komposisi media tumbuh matriks hibrid Nata de Coco/Pina (100:0)% volum.
Trend yang sama juga dimiliki oleh densitas material komposit ramah lingkungan
hasil sintesis, densitas material komposit ramah lingkungan hasil sintesis dari
sampel A, B, C, D, dan E secara berturut-turut memiliki nilai sebesar (0,814 ±
0,017) g/cm3
, (0,816 ± 0,011) g/cm3
, (0,842 ± 0,005) g/cm3
, (0,851 ± 0,027)
g/cm3
, dan (0,868 ± 0,017) g/cm3
. Nilai Densitas meningkat seiring kenaikan
jumlah air sari kulit nanas pada komposisi media tumbuh matriks hibrid Nata de
Coco/Pina. Densitas terbesar terdapat pada variasi komposisi media tumbuh
matriks hibrid Nata de Coco/Pina (0:100)% volum, kemudian densitas terkecil
terdapat pada variasi komposisi media tumbuh matriks hibrid Nata de Coco/Pina
(100:0)% volum. Selain itu, gugus fungsi yang terbaca dari uji FTIR material
komposit ramah lingkungan hasil sintesis pada rentang bilangan gelombang 4000-
800 cm-1
terdapat pada bilangan gelombang 3277,086 cm-1
yang mengindikasikan
keberadaan gugus fungsi –OH (hidroksil), pada bilangan gelombang 1626,149
cm
-1 mengindikasikan keberadaan gugus fungsi C=C, dan pada bilangan
gelombang 1031,291 cm-1 mengindikasikan keberadaan gugus fungsi C-O (eter).
Masing-masing sampel memiliki persen transmitansi yang berbeda di setiap gugus
fungsi yang terbaca. Sehingga, hasil penelitian menunjukkan variasi komposisi
media tumbuh matriks hibrid Nata de Coco/Pina berpengaruh terhadap
karakteristik material komposit ramah lingkungan hasil sintesis seperti kekuatan
tarik, modulus elastisitas, densitas dan persen transmitansi ikatan gugus fungsi.