dc.contributor.author | AKHMAD, Ayyun Kana Fatir | |
dc.date.accessioned | 2022-06-27T08:07:29Z | |
dc.date.available | 2022-06-27T08:07:29Z | |
dc.date.issued | 2021-07-19 | |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107437 | |
dc.description.abstract | Secretory leukocyte protease inhibitor (SLPI) adalah protein berukuran
11,7 kDa yang mengandung 107 asam amino dengan dua domain WFDC [WAP
(whey acidic protein) four-disulfide core]. Di dalam tubuh, SLPI berfungsi
mengendalikan aktivitas neutrofil elastase dan mencegah proses inflamasi
berlebihan. Pada beberapa kasus inflamasi kronis, SLPI endogen dari tubuh akan
di-inaktivasi, sehingga memerlukan agen antiinflamasi. Pengembangan
pengetahuan bioteknologi protein rekombinan berhasil mensintesis SLPI yang
dapat diproduksi dengan inang Escherichia coli. SLPI rekombinan yang
diproduksi dengan metode protein rekombinan telah diaplikasikan dalam
pengobatan cystic fibrosis.
Produksi protein rekombinan dalam bentuk terlarut dan aktif masih
menjadi batasan overekspresi protein rekombinan. Di antara 8.048 protein
rekombinan yang menggunakan sistem ekspresi Escherichia coli, hanya 30%
yang ditemukan diekspresikan dalam bentuk yang dapat larut, sedangkan sisanya
berada dalam bentuk agregat pada badan inklusi. Beberapa faktor yang
mempengaruhi ekspresi protein rekombinan dalam bentuk terlarut seperti: vektor
ekspresi; strain inang; ukuran protein rekombinan; suhu inkubasi dan konsentrasi
induser;. Aktivitas antiprotease SLPI diketahui berada pada 1/2 SLPI domain C
(SLPIc). Dengan mengekspresi 1/2 SLPI domain C, tingkat agregasi akibat
kesalahan pelipatan dapat dikurangi. Penelitian sebelumnya telah berhasil
melakukan konstruksi vektor pGEX-4T-2 yang membawa gen pengkode SLPIc.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh konsentrasi IPTG dan suhu
inkubasi pasca induksi terhadap level ekspresi SLPIc.
Subkloning dilakukan dengan mentransformasikan vektor ekspresi pGEX4T-2-SLPIc yang telah diisolasi dari E coli TOP10 ke dalam inang ekspresi E. coli
BL21(DE3). Vektor pGEX-4T-2-SLPIc pada sel inang ekspresi kemudian diidentifikasi keberadaannya dengan melakukan isolasi plasmid, restriksi, dan
sequensing. Setelah dipastikan keberadaan vektor pGEX-4T-2-SLPIc, E. coli
BL21(DE3) pGEX-4T-2 diinkubasi dalam empat kelompok suhu dengan tiap
kelompok suhu diinduksi variasi IPTG 0 mM; 0,1 mM; 0,5 mM; dan 1 mM. Hasil
ekspresi diisolasi kemudian dianalisis SDS-PAGE. Protein target overekspresi E
coli BL21(DE3) pGEX-4T-SLPIc berupa protein fusi yang terdiri dari GST dan
SLPIc. Protein fusi ini berukuran 34,1 kDa. Ketebalan pita protein target
glutathione-S-transferase-1/2 SLPI domain C (GST-SLPIc) dianalisis
menggunakan aplikasi ImageJ.
Identifikasi vektor ekspresi pGEX-4T-2-SLPIc dengan restriksi dan
sequensing menyatakan E. coli BL21(DE3) yang hasil transformasi membawa
plasmid pGEX-4T-2-SLPIc. Dari hasil pengukuran area puncak pita protein target
menggunakan aplikasi imageJ, konsentrasi IPTG optimal untuk overekspresi
sebesar 0,1 mM. Suhu optimal untuk menghasilkan protein target dalam jumlah
terlarut adalah 37 °C | en_US |
dc.description.sponsorship | Dosen Pembimbing Utama : Dr. apt. Evi Umayah Ulfa., S.Si., M.Si.
Dosen Pembimbing Anggota : Erlia Narulita, S.Pd., M.Si., Ph.D. | en_US |
dc.publisher | Fakultas Farmasi | en_US |
dc.subject | Secretory leukocyte protease inhibitor (SLPI) | en_US |
dc.subject | cystic fibrosis | en_US |
dc.subject | WFDC [WAP (whey acidic protein) four-disulfide core] | en_US |
dc.subject | Escherichia coli BL21(DE3) | en_US |
dc.title | Subkloning dan Ekspresi 1/2 SLPI Domain C dalam Plasmid pGEX-4T-2 pada Escherichia coli BL21(DE3) | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |