Pengembangan Modul Biologi SMA Kelas X Berbasis Etnobotani Masyarakat Kediri dan Sekitarnya untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Abstract
Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman hayati serta
dilengkapi dengan keanekaragaman budaya dari berbagai etnik masyarakat
setempat sebagai sumber daya lokal. Salah satu sumberdaya alam yang
dimanfaatkan oleh masyarakat yaitu berkaitan dengan ilmu etnobotani. Masyarakat
banyak yang memanfaatkan tumbuhan sebagai sandang, pangan, papan dan
keperluan lainnya. Saat ini, sebagian besar masyarakat lebih tertarik dengan
memanfatkan sumber alternatif dikarenakan lebih praktis dan modern jika
dibandingkan dengan kearifan lokal tumbuhan tradisional dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Hal tersebut akan berdampak pada menurunnya pengetahuan
Etnobotani dalam masyarakat. Seiring dengan perkembangan zaman, karakter
masyarakat perlu ditingkatkan untuk mempertahankan kearifan lokal budaya agar
tetap lestari. Penguatan karakter ini salah satunya dilakukan melalui pendidikan
terutama dalam pembelajaran. Pembelajaran biologi berbasis kearifan lokal juga
dapat digunakan sebagai pembelajaran mengenai sumber daya alam yang wajib
diketahui, dipahami dan dilestarikan oleh generasi muda melalui pendidikan. Bahan
ajar yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa modul biologi SMA kelas X.
Modul pokok bahasan Tumbuhan (Plantae) yang dikaitkan dengan kearifan lokal
Etnobotani Masyarakat Suku Jawa di Kabupaten Kediri dan sekitarnya. Penelitian
ini bertujuan untuk menghasilkan modul yang teruji valid, praktis dan efektif.
Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan
(Research and Development). Model pengembangan yang digunakan yaitu model
Borg and Gall. Penelitian ini dilaksanakan di Kediri, Nganjuk, Jombang. Untuk uji coba di SMA Negeri 1 Plemahan, yaitu salah satu SMA Negeri yang ada di
Kecamatan Plemahan Kabupaten Kediri. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa
kelas X yang tergolong masyarakat asli Jawa. Objek penelitian dalam penelitian
pengembangan ini merupakan pengembangan modul pembelajaram berbasis
kearifan lokal Etnobotani masyarakat asli Jawa di SMA Negeri 1 Plemahan (Kelas
X Pokok Bahasan Tumbuhan (Plantae)). Metode pengumpulan data dilakukan
dengan berbagai cara, yaitu observasi, wawancara, penyebaran angket/kuisioner,
studi pustaka dan dokumentasi dan lembar tes hasil belajar. Data yang telah
dikumpulkan kemudian dianalisis, yaitu menganalisis hasil validasi modul, analisis
hasil uji keterbacaan, analisis hasil respon siswa dan analisis hasil belajar.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa produk yang dihasilkan
berupa modul pembelajaran yang valid sebagai sumber belajar. Hasil penilaian
validator ahli materi yaitu 98,82%; ahli pengembangan yaitu 80%; ahli media yaitu
88%; dan validator pengguna yaitu 95,25% dan keempatnya diinterpretasikan
dalam kategori sangat valid. Yang artinya dapat dilanjutkan ke tahap selanjutnya
yaitu uji coba skala kecil. Hasil dari uji coba skala kecil telah didapatkan rata-rata
penilaian cloze test yang telah diberikan sebesar 89,7% dan diinterpretasikan dalam
tingkat keterbacaan independen/mudah yang diartikan bahwa modul siap
digunakan tanpa adanya revisi. Sehingga dapat dilanjutkan pada tahap selanjutnya,
yaitu tahap uji coba skala besar untuk mengetahui kepraktisan dan keefektifan
modul yang telah dikembangkan.
Hasil uji kepraktisan telah didapatkan rata-rata penilaian respon siswa pada
semua aspek sebesar 97,5% dan modul dapat diinterpretasikan dalam kategori
sangat praktis. Hasil uji keefektifan didapatkan rata-rata nilai pre-test sebesar
56,52; rata-rata nilai post-test sebesar 81,45 dengan rata-rata selisih peningkatan
sebesar 24,93. Hasil tersebut kemudian dianalisis menggunakan rumus Normalized
gain dan didapatkan rata-rata peningkatan Normalized gain sebesar 0,58 yang
berada pada kriteria sedang. Kemudian diubah ke dalam tabel tafsiran efektifitas
menjadi persentase dan didapatkan skor 58% yang termasuk dalam kategori cukup
efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa