dc.description.abstract | Matematika adalah ilmu pengetahuan yang memiliki beberapa cabang ilmu
diantaranya aljabar, aritmatika, geometri, dan kalkulus. Pengukuran dan
penggambaran objek dalam matematika dipelajari mendalam pada salah satu cabang
ilmu yaitu geometri. Penelitian untuk memahami geometri biasanya dibangun
berdasarkan tingkat berpikir geometri van Hiele. Kesulitan siswa dalam
menyelesaikan masalah geometri terutama pada materi segiempat disebabkan
kurangnya pemahaman pada konsep segiempat. Menyelesaikan masalah geometri
membutuhkan proses berpikir. Proses berpikir dapat dianalisis sehingga siswa dapat
meningkatkan level berpikir dan kemampuan dalam memecahkan masalah geometri.
Oleh sebab itu, masalah geometri pada konsep segiempat menjadi kajian geometri
yang menarik untuk diteliti dan dikaitkan dengan berpikir siswa level van Hiele.
Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan berpikir siswa level deduksi
informal, deduksi, dan rigor dalam memecahkan masalah segiempat berdasarkan
langkah Polya ditinjau dari level van Hiele.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian
yaitu siswa binaan olimpiade SMPN 2 Jember yang berada minimal level deduksi
informal. Penelitian ini menggunakan metode tes yaitu tes kemampuan berpikir siswa
dalam geometri dan tes masalah geometri serta metode wawancara. Hasil validasi
dari tes masalah geometri dan pedoman wawancara berturut-turut adalah 8,5 dan 8,7
yang berarti dapat dikatakan valid.
Pada langkah memahami masalah, semua indikator yaitu membaca
permasalahan yang diberikan hingga paham, mengidentifikasi hal-hal yang diketahui,
ditanya, dan syarat-syarat dalam permasalahan, memprediksi pengetahuan yang akan digunakan untuk menyelesaikan permasalahan, dan membuat gambar dari
permasalahan dapat dipenuhi oleh siswa level deduksi informal, deduksi, dan rigor.
Langkah kedua yaitu menyusun rencana, indikator menentukan rencana yang akan
digunakan untuk memecahkan masalah dengan melibatkan pengetahuan yang telah
didapatkan dan memilih cara atau strategi yang tepat melibatkan informasi yang
diketahui pada permasalahan dipenuhi oleh siswa level deduksi informal, deduksi,
dan rigor. Langkah melaksanakan rencana, indikator melibatkan pengetahuan yang
didapat sebelumnya dengan tepat dalam menyelesaikan masalah, mengonstruk proses
penyelesaian masalah, pada mengerjakan dan menjelaskan jawaban secara runtut, dan
memperoleh hasil atau jawaban dari tujuan masalah yang diberikan dipenuhi oleh
siswa level deduksi informal, deduksi, dan rigor. Indikator mengakui unsur-unsur
pangkal (undefined terms), postulat, dan definisi dalam memecahkan masalah,
mengenal karakteristik dari definisi formal (syarat perlu dan cukup) dan ekivalensi
definisi, dan memberikan argument deduktif formal dipenuhi oleh siswa level
deduksi dan rigor. Indikator menggunakan logika dipenuhi oleh siswa level rigor.
Langkah terakhir yaitu memeriksa kembali indikator mengoreksi kembali jawaban
yang didapat dipenuhi oleh siswa level deduksi informal dan deduksi. Indikator
menguji bahwa hasil atau jawaban yang diperoleh sesuai dengan apa yang ditanyakan
dipenuhi oleh siswa deduksi saja, sedangkan menuliskan dan menjelaskan
kesimpulan dari permasalahan dengan tepat dipenuhi oleh siswa deduksi informal,
deduksi, dan rigor.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa level deduksi informal, deduksi,
dan rigor memenuhi semua indikator sesuai levelnya pada langkah memahami
masalah dan menyusun rencana. Pada langkah melaksanakan rencana siswa deduksi
informal tidak memenuhi tiga indikator sesuai levelnya dan siswa deduksi tidak
memenuhi satu indikator sesuai levelnya, sedangkan siswa rigor tidak memenuhi dua
indikator sesuai levelnya. Pada langkah memeriksa kembali siswa level deduksi
informal dan siswa level deduksi memenuhi semua indikator sesuai levelnya sedangkan siswa rigor tidak memenuhi dua indikator sesuai levelnya. | en_US |