Pengaruh Perbedaan Komposisi Pakan Sampah PSP (Polystyrene Paper) Styrofoam terhadap Kesintasan dan Pertumbuhan Larva Tenebrio molitor L. serta Pemanfaatannya sebagai Buku Ilmiah Populer
Abstract
Styrofoam merupakan salah satu contoh sampah plastik yang produksinya
mencapai jutaan ton/tahun. Salah satu jenis styrofoam yang lazim digunakan dalam
masyarakat adalah PSP styrofoam berupa tray makanan. Sampah PSP styrofoam
sukar terdegradasi yakni membutuhkan waktu sekitar 500 tahun dan desain styrofoam
yang hanya dirancang sekali pakai. Sampah PSP styrofoam hanya dapat didaur ulang
oleh industri yang memiliki teknologi yang memadai karena suhu dekomposisi
styrofoam terjadi pada suhu 300-5000C. Hal-hal tersebut menyebabkan keberadaan
sampah PSP styrofoam perlu diatasi.
Cara mengatasinya adalah dengan memanfaatkan biodegradator styrofoam
alami yaitu larva Tenebrio molitor L. Larva Tenebrio molitor L. disebut juga dengan
ulat hongkong. Larva ini berwarna emas dan mengalami metamorfosis sempurna atau
yang disebut dengan holometabola. Kemampuan larva Tenebrio molitor L. dalam
mencerna styrofoam karena pada usus larva Tenebrio molitor L. terdapat bakteri
Exiguobacterium sp. strain YT2 yang mensekresikan enzim ekstrakulikuler yang
mampu mengkatalis reaksi depolimerisasi fragmen styrofoam menjadi molekulmolekul kecil. Selain itu, juga terdapat peran dari mikroba usus yang turut membantu.
Feses yang dikeluarkan oleh larva Tenebrio molitor L. setelah mengkonsumsi
styrofoam sifatnya aman untuk tanah dan tanaman.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui komposisi pakan yang baik sehingga
laju degradasi terhadap sampah PSP styrofoam bisa lebih optimal namun tetap
berpengaruh baik terhadap kesintasan dan pertumbuhan. Hasil penelitian ini menjadi
dasar penyusunan buku ilmiah populer sebagai sumber bacaan bagi masyarakat.