Kokristalisasi Fenofibrat dengan koformerasam Adipat dan Asam Maleat untuk peningkatan Kelarutan dan Laju Disolusi
Abstract
Fenofibrat adalah turunan asam fibrat yang merupakan prodrug terdiri dari
asam fenofibrat yang dihubungkan dengan ester isopropil yang digunakan untukpengaturan lipid karena dapat mengurangi nilai low density lipoprotein (LDL) danvery-low density lipoprotein (VLDL) serta dapat meningkatkan nilai high densitylipoprotein (HDL). Fenofibrat dalam Biopharmaceutical Classification System(BCS) termasuk senyawa obat golongan kelas II, yaitu sangat permeabel padamembran saluran cerna akan tetapi mempunyai kelarutan sangat rendah, hal
tersebut menyebabkan fenofibrat cenderung memberikan absorpsi sangat terbatas. Banyak upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan kelarutanfenofibrat. Salah satu metode menarik untuk memperbaiki sifat kelarutan selaindari metode sebelumnya adalah teknik rekayasa sistempadatan melalui
pembentukan kokristal dengan sifat kelarutan yang lebih baik. Kokristal adalahfase padat homogen yang terdiri dari dua atau lebih molekul bersifat netral yangterikat sesuai perbandingan stoikiometri dalam kisi kristal melalui interaksi non- kovalen antar molekulnya. Kokristal banyak dikembangkan karena sifat fisiko- kimia bahan aktif obat dapat dimodifikasi tanpa mengubah aktivitasfarmakologisnya. Metode penguapan pelarut (solvent evaporation) merupakan teknikyangdigunakan dalam pembuatan kokristal pada penelitian ini. Metode penguapanpelarut adalah bahan aktif obat dan koformer dicampurkan dengan perbandinganstoikiometri kemudian dilarutkan dalam pelarut yang cocok kemudian pelarutnyadiuapkan secara perlahan. Kelebihan dari metode penguapan pelarut, yaitudapat
menghasilkan kokristal yang ideal secara termodinamika. Koformer pada kokristal harus memenuhi syarat, yaitu mudah larut dalamair, tidak toksik, inert secara farmakologi, dan mampu berikatan secara non-kovalen dengan molekul bahan aktif seperti ikatan hidrogen. Beberapa koformer
yang digunakan adalah asam adipat dan asam maleat. Kedua bahan tersebut
ditinjau dari struktur kimianya memiliki gugus fungsi asam karboksilat (C=OdanO-H) yang dapat membentuk kokristal melalui ikatan hidrogen. Hasil penelitian kokristalisasi fenofibrat dengan koformer asamadipat
ataupun asam maleat menggunakan metode penguapan pelarut tidak membentukkokristal akan tetapi membentuk suatu campuran eutektik didukung denganhasil
karakterisasi DSC, PXRD, FTIR, dan SEM. Campuran eutektik adalah campurandua atau lebih senyawa, obat dan pembawa inert (senyawa hidrofilik) ataumenggabungkan dua obat yang memiliki kelarutan berbeda. Karakterisasi sampel
padatan baru fenofibrat-asam adipat dan fenofibrat-asam maleat yang merupakancampuran eutektik, menggunakan DSC menghasilkan titik lebur yang lebihrendah dari komponen penyusunnya dan tidak menunjukkan puncak endotermiktunggal yang mengindikasikan titik lebur dari fase padatan tunggal kokristal, karakterisasi PXRD dan FTIR tidak menunjukkan banyak perubahan puncak, karena campuran eutektik memiliki puncak yang identik dengan komponenpenyusunnya, dan karakterisasi menggunakan SEM menunjukkan padatanbaruyang bentuknya berbeda dengan bahan awal berupa agregat yang tidak teratur
dengan ukuran partikel lebih kecil dibandingkan dengan fenofibrat murni. Salah satu tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan kelarutandanlaju disolusi fenofibrat. Campuran eutektik secara teoritis dapat meningkatkankelarutan dan laju disolusi dikarenakan fungsi termodinamikanya yang tinggi
ditinjau dari hasil DSC, ukuran partikelnya lebih kecil sehingga luaspermukaannya lebih besar dan penggunaan surfaktan yang dapat meningkatkanpembasahan dari sampel. Hasil kelarutan dan laju disolusi padatan fenofibrat- koformer pada penelitian ini meningkat dibandingkan fenofibrat murni, yaituberdasarkan hasil pengujian statistik independent sample T-test sampel yangmenunjukkan adanya perbedaan yang signifikan.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]