dc.description.abstract | Penyakit degeneratif merupakan penyebab utama kematian secara global.
Penyakit degeneratif dapat dipicu oleh beberapa faktor, salah satu faktornya yaitu
karena adanya paparan radikal bebas. Radikal bebas dapat dihancurkan dengan
antioksidan. Antioksidan dapat diklasifikasikan menjadi antioksidan endogen dan
eksogen. Contoh antiokidan eksogen yaitu antioksidan yang berasal dari tumbuhtumbuhan. Pada penelitian ini digunakan dua metode dalam penentuan aktivitas
antioksidan yaitu menggunakan spektroskopi NIR (Near Infra Red) dan
spektrofotometri UV-Vis sebagai metode pembanding. Sebanyak 19 sampel
tanaman digunakan dalam penelitian ini.
Metode spekstroskopi NIR dipilih karena memiliki beberapa keunggulan
seperti: bersifat non-destruktif terhadap sampel, biaya yang relatif lebih murah,
ramah lingkungan serta dapat menganalisis sampel dengan kecepatan tinggi.
Namun pada spekstroskopi NIR data spektra yang dihasilkan saling tumpang
tindih dan sulit untuk diinterpretasikan, sehingga membutuhkan analisis
multivariat yaitu kemometrik dengan software The Unscrambler X 10.2. Analisis
multivariat yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari Partial Least Square
(PLS), Principal Component Regression (PCR) dan Support Vector Regression
(SVR). Pada penelitian ini digunakan metode spektrofotometri UV-Vis sebagai
pembanding dengan DPPH sebagai reagen dan vitamin C sebagai kontrol positif.
Berdasarkan hasil penelitian, model PLS dengan metode spektroskopi NIR
memberikan hasil terbaik dengan nilai R-square kalibrasi sebesar 0,9827596; Rsquare validasi sebesar 0,9782103; RMSEC sebesar 1,6733466 dan RMSECV
sebesar 1,9070684. Model yang telah terbentuk divalidasi dengan Leave One Out
Cross Validation (LOOCV) dan 2-Fold Cross Validation. Hasil validasi dari
LOOCV sudah menunjukkan hasil yang bagus karena R-square > 0,91Sedangkan untuk 2-Fold Cross Validation menghasilkan R-square dengan nilai
0,9226087.
Model PLS yang sudah divalidasi kemudian diaplikasikan pada sampel
nyata berupa serbuk daun kemangi, kelor, sirih, dan serbuk daun sirsak. Nilai IC50
yang diperoleh dengan metode spektroskopi NIR-kemometrik pada serbuk daun
kemangi sebesar 322,30 ppm; kelor sebesar 367,61 ppm; sirih sebesar 186,89
ppm; dan teh daun sirsak sebesar 64,88 ppm. Hasil prediksi spektrosokpi NIRkemometrik kemudian dibandingkan dengan kadar yang diperoleh dari metode
spektrofotometri UV-Vis. Hasil penetapan kadar sampel nyata dari kedua metode
ini kemudian dianalisis secara statistik dengan Uji T Dua Sampel Berpasangan
untuk mengetahui apakah kedua metode tersebut memiliki perbedaan yang
bermakna atau tidak. Berdasarkan hasil Uji T Dua sampel Berpasangan dapat
ditarik kesimpulan bahwa kadar yang diperoleh dari dua metode tersebut tidak
memiliki perbedaan yang bermakna karena nilai signifikansinya > 0,05 yaitu
0,327 dengan tingkat kepercayaan 95 %. | en_US |