Optimasi Tween dan Polietilen Glikol Dalam Nanokrim Asam Kojat Dipalmitat Dengan Virgin Coconut Oil Sebagai Fase Minyak
Abstract
Asam Kojat Dipalmitat atau kojic acid dipalmitate merupakan senyawa
sintetik turunan dari asam kojat. Asam kojat dipalmitat merupakan agen penghambat
enzim tirosinase berfungsi dalam sintesis melanin yang dapat mencerahkan kulit.
Rentang konsentrasi asam kojat dipalmitat sebagai pencerah kulit adalah 0,4% - 4%.
Asam kojat dipalmitat bekerja pada stratum basal sehingga perlu menembus stratum
korneum yang merupakan hambatan utama sediaan topikal. Asam kojat dipalmitat
memiliki berat molekul yang besar yaitu 618,9 g/mol. Berdasarkan mekanisme kerja
dan berat molekul asam kojat dipalmitat diperlukan pengembangan sediaan topikal
sistem nano untuk meningkatkan penetrasi. Salah satu inovasi pengembangan sediaan
topikal adalah nanokrim.
Nanokrim merupakan bentuk sediaan yang berbasis nanoemulsi berbentuk
setengah padat yang digunakan secara topikal yang memiliki ukuran diameter droplet
20-500 nm. Nanokrim memiliki kelebihan yaitu dapat meningkatakan efektivitas dan
penetrasi zat aktif yang lebih baik dengan efek samping lebih kecil. Komponen dalam
sediaan nanokrim adalah surfaktan, kosurfaktan, fase minyak, dan fase air. Surfaktan
dan kosurfaktan berfungsi untuk menurunkan tegangan muka antara dua komponen
yang tidak saling campur yakni fase air dan fase minyak. Surfaktan dan kosurfaktan
yang terpilih dalam penelitian ini yaitu tween 80 dan PEG 400. Tween 80 bersifat
non-ionik, tidak toksik, dan memiliki nilai HLB tinggi. PEG 400 membantu
menurunkan tegangan muka lebih maksimal sehingga dapat diperoleh nanokrim yang
stabil. Fase minyak yang terpilih adalah virgin coconut oil karena mampu melarutkan bahan aktif, tidak mengiritasi, dan pada sediaan kosmetik virgin coconut oil mampu
melembabkan kulit.
Tujuan penelitian ini untuk mengoptimasi pengaruh tween 80 dan PEG 400
dalam formulasi sediaan nanokrim asam kojat dipalmitat serta responnya terhadap
transmitan, daya sebar, dan viskositas. Penelitian ini menggunakan metode simplex
lattice design yang akan menghasilkan formula optimum dan selanjutnya dilakukan
uji verifikasi dan karakterisasi yang meliputi organoleptis, pH, stabilitas, tipe
nanokrim, ukuran partikel, distribusi partikel, dan zeta potensial.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan tween 80 dan PEG 400
mampu meningkatkan nilai transmitan, daya sebar, dan viskositas, serta tidak ada
pengaruh interaksi antara tween 80 dan PEG 400 terhadap nilai transmitan,
viskositas, dan daya sebar. Tween 80 memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap
nilai transmitan dan viskositas dibandingan dengan PEG 400. PEG 400 memiliki
pengaruh lebih besar terhadap nilai daya sebar dibandingkan Tween 80. Formula
optimum nanokrim asam kojat dipalmitat mempunyai komposisi tween 80 dan PEG
400 dengan jumlah 35,4% dan 4,6% dengan prediksi nilai transmitan 99,044%, daya
sebar 5,9 cm dan viskositas 377,322 dPa.s. Formula optimum nanokrim asam kojat
dipalmitat memiliki karakterisasi dengan tampilan yang berwarna putih susu,
berbentuk emulsi kental, dan aroma khas minyak kelapa; memiliki nilai pH
5,22±0,0103; tipe nanokrim menunjukkan minyak dalam air; ukuran partikel sebesar
227,4 nm; distribusi ukuran partikel sebesar 0,115; potensial zeta -35,5 mV dan uji
stabilitas formula optimum nanokrim asam kojat dipalmitat stabil secara fisik, tidak
mengalami pemisahan fase, cracking,dan creaming
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]