dc.description.abstract | Meningkatkan kualitas pendidikan harus dibarengi dengan usaha pembelajaran yang mengintegrasikan semua aspek dalam hal ini yaitu aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan aspek psikomotorik (keterampiIan). Dalam mengintegrasikan ketiga aspek tersebut kurikulum yang digunakan juga harus mendukung, hal ini sudah didukung dengan adanya kurikulum terbaru yakni kurikulum 2013. Kurikulum 2013 menekankan proses pendidikan yang hoIistik sehingga menyentuh pada cakupan yang Iebih Iuas yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Berdasarkan hasil wawancara denga Ibu Nur Indah Jayanti, S.Pd. guru kelas VC di SDN Karangrejo 03 bahwa ada beberapa peserta didik yang kurang peduli pada saat kegiatan beIajar mengajar berIangsung. Selain itu, peserta didik kurang bersemangat daIam proses pembeIajaran sehingga guru terhambat dalam memberikan pemahaman kepada peserta didik, dan ada saat pembeIajaran peserta didik masih harus menghafaI materi yang sudah diberikan. Permasalahan tersebut harus segera ditindaklanjuti agar pembelajaran peserta didik dapat optimal diantaranya dengan memilih metode yang sesuai dengan perkembangan teknologi dan peserta juga aktif dalam proses belajar. Pada penelitian ini penggunaan metode Modeling The Way dengan alasan agar siswa aktif daIam mengikuti pembeIajaran, peserta didik tidak hanya diam dan mendengarkan guru ketika pembeIajaran tetapi terlibat aktif dalam pembelajaran. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui berbagai peningkatan dalam kegiatan belajar mengajar: 1) Mengetahui peningkatan aktivitas guru dan peserta didik kelas V SDN Karangrejo 03 pada Tema 6 Panas dan Perpindahannya dengan metode Modeling The Way. 2) Mengetahui peningkatan hasiI beIajar peserta didik kelas V SDN Karangrejo 03 pada Tema 6 Panas dan Perpindahannya dengan metode Modeling The Way. Terdapat tiga metode pengumpulan data yakni wawancara, observasi, dan tes tulis.
Penerapan metode Modeling The Way dilaksanakan 2 siklus dimana pada sikIusI dan II sudah sesuai dengan tahapannya dan telah diIaksanakan dengan baik, hanya saja pada siklus I ada sedikit kendala karena pelaksanaan secara online sehingga kurang maksimal. Penerapan Metode Modeling The Way dapat dilihat dari tingkat keefektifan dimana pada pra siklus rata-rata keefektifan relatif hanya 5,2 dengan presentase 32,5 % sehingga masih dikategorikan keefektifan rendah, haI ini terjadi karena pada pra siklus kegiatan pembeIajaran monoton dan peserta didik tidak diajak untuk menemukan sendiri apa yang mereka peIajari. Pada siklus I ratarata tingkat keefektifan 10,74 dengan presentase 67% sehingga dapat dikategorikan keefektifan tinggi. pembeIajaran dengan menggunakan Metode Modeling The Way dapat meningkatkan hasiI beIajar kognitif peserta didik. HaI ini terbukti terdapat peningkatan dari tiap siklusnya. Pada sikIus I diperoleh rata-rata hasiI beIajar kognitif peserta didik 72,22. Kemudian pada sikIus II rata-rata hasiI beIajarpeserta didik 83, sehingga peningkatan hasiI beIajar kognitif peserta didik sikIus I dan sikIus II sebesar 10,78. | en_US |