Profil Kemampuan Spasial dalam Menyelesaikan Soal Materi Balok dan Kubus Berdasarkan Jenis Kelamin Siswa Kelas VIII SMPN 1 Genteng
Abstract
Kemampuan spasial merupakan kemampuan membayangkan bentuk keruangan, seperti mengenal bentuk-bentuk secara tepat, kemampuan membayangkan suatu bentuk/benda, pemahaman perspektif, dan pemahaman membayangkan benda dalam pikiran kemudian mengubahnya dalam bentuk nyata untuk memudahkan dalam menganalisis masalah yang berkaitan. Terkait dengan kemampuan spasial tentunya setiap siswa memiliki kemampuan yang berbedabeda. Banyak faktor yang dapat menyebabkan perbedaan tersebut salah satunya adalah perbedaan jenis kelamin. Perbedaan jenis kelamin yang dimaksud adalah antara siswa laki-laki dan siswa perempuan. Berdasarkan kondisi tersebut, perlu diketahui profil kemampuan spasial siswa dalam menyelesaikan masalah geometri. Pada penelitian ini, materi yang digunakan yaitu materi geometri bangun ruang balok dan kubus. Subjek pada penelitian ini yaitu 5 siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Genteng dengan ketentuan 2 siswa laki-laki dan 3 siswa perempuan. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan profil kemampuan spasial siswa dalam menyelesaikan masalah balok dan kubus. Hasil dari penelitian ini adalah siswa laki-laki berkemampuan spasial tinggi dapat memenuhi indikator pada unsur spatial perception (persepsi spasial), mental rotation (rotasi mental) dan spatial visualization (visualisasi spasial). Siswa laki-laki dengan kemampuan spasial sedang dapat memenuhi indikator pada unsur spatial perception (persepsi spasial). Pada unsur mental rotation (rotasi mental) memenuhi indikator menentukan titik sudut sebuah kubus dan rusuk sebuah balok setelah dirotasi, sedangkan pada indikator menggambarkan sebuah balok setelah di rotasi belum terpenuhi. Pada unsur spatial visualization (visualisasi spasial) dua indikator belum terpenuhi yaitu dapat menentukan jaringjaring kubus dan balok dan dapat memvisualisasikan permukaan suatu tumpukan kubus dari berbagai sudut pandang. Siswa perempuan berkemampuan spasial tinggi dapat memenuhi indikator pada unsur spatial perception (persepsi spasial), mental rotation (rotasi mental) dan spatial visualization (visualisasi spasial). Siswa perempuan dengan kemampuan spasial sedang dapat memenuhi indikator pada unsur spatial perception (persepsi spasial), pada unsur mental rotation (rotasi mental) memenuhi indikator dapat menentukan titik sudut sebuah kubus dan rusuk sebuah balok setelah dirotasi sedangkan pada indikator mampu menggambarkan sebuah balok setelah dirotasi belum terpenuhi. Pada unsur spatial visualization (visualisasi spasial) hanya satu soal pada indikator dapat menentukan jaring-jaring kubus dan balok belum terpenuhi. Siswa perempuan dengan kemampuan spasial rendah tidak dapat memenuhi semua indikator pada unsur spatial perception (persepsi spasial) dan mental rotation (rotasi mental) sedangkan pada indikator unsur spatial visualization (visualisasi spasial) hanya 1 soal yang terjawab yaitu pada indikator mampu memvisualisasi permukaan suatu kubus dari berbagai sudut pandang.